Sabtu, 09 Maret 2024 11:05
CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Febriany Eddy. (Foto: PT Vale Indonesia)
Editor : Rakyatku.com

RAKYATKU.COM, JAKARTA – CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, berbagi kisah menjadi pemimpin wanita di industri tambang dalam Sharing Session Women in Timah (WIT) yang dilaksanakan secara daring, Jumat (8/3/2024).

 

Acara bertema Inspire Inclusion itu digelar bersamaan International Women’s Day, Jumat (8/3/2024). Febriany jadi salah satu pembicara pada kesempatan ini.

Bersama Febriany, hadir pula Direktur Utama PT Timah Industri, Ria Pawan. Keduanya merupakan pemimpin wanita di industri tambang. Acara dimoderatori Togap M.P. Siahaan, Kepala Divisi Pengadaan PT Timah Industri.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

Dalam paparannya, Febriany berkisah beberapa kali dihadapkan dengan masalah kepercayaan diri sebagai wanita. “Kita (wanita) itu relatif terhadap lelaki, level of confidence-nya lebih rendah. Tidak semua sama, tapi in general seperti itu,” ungkapnya.

 

Hal itu sempat membuat Febriany enggan menerima kesempatan untuk kembali ke PT Vale sebagai CFO pada 2013. Namun, dia kembali terpacu berkat dorongan sang mentor, Nico Kanter, yang juga eks CEO PT Vale. Niko membuka jalan untuk Febriany berkembang hingga ke titik tertinggi.

“Life is short, hidup itu singkat. Let’s make it meaningful. Coba saja. Kalau gagal, ya, belajar saja dari kegagalan itu,” tuturnya.

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

Febriany pun memutuskan bertahan di industri tambang dan berhasil menekan keraguannya untuk maju ke jenjang yang lebih tinggi.

Dia menjabat CEO PT Vale sejak 2021, setelah sebelumnya selama dua tahun menjabat Deputy CEO.

Tantangan pun tak berhenti hanya sampai di situ, berbagai kritik dan umpan balik terus berdatangan dari timnya di PT Vale.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Satu kritik "sadis" yang mengubah dirinya adalah untuk lebih memikirkan sisi manusia di internal perusahaan ketimbang hanya sekadar produksi.

“Bu, Ibu itu sebagai CFO kalau soal angka sudah (baik) lah, Bu. Tapi, kalau mau menjadi CEO, harus people-nya yang ditonjolkan,” ucap seorang manajer di tengah perjalanan Febriany menjadi CEO.

Kritik itu dijadikan pengingat Febriany hingga saat ini, mendorongnya untuk tidak melupakan sisi manusia dalam berjalannya roda perusahaan, termasuk soal diversity atau keberagaman.

Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%

“Saya sekarang lebih people daripada angka,” ucap Febriany.

Selaras dengan Febriany, Direktur utama PT Timah, Ria Pawan, juga mendorong keterlibatan wanita dalam berjalannya perusahaan.

Sebagai seorang wanita yang telah 25 tahun berkarier di industri tambang, Ria mendorong karyawan wanita untuk berani dalam menghadapi masalah.

Baca Juga : PT Vale Raih Penghargaan Terbaik Sektor Bahan Dasar di CSA Awards 2024

“Teman-teman (karyawan wanita) perlu didorong untuk ‘kamu bisa’. Perlu didorong keberaniannya,” ucap Ria.

Bagi Ria, keberagaman, termasuk gender dalam perusahaan, merupakan sebuah poin plus tersendiri.

“Diversity itu akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam perempuan ada kemampuan yang lebih baik dari laki-laki. Lebih detail, lebih rapi,” lanjutnya.

Dia juga kisahkan bagaimana dalam perjalanan kariernya menuju posisi Direktur Utama, ia tak segan menjadikan sejumlah pihak mentor untuk dirinya berkembang.

BERITA TERKAIT