Kamis, 07 Maret 2024 11:15
Panen perdana pertanian System of Rice Intensification (SRI) organik di Desa Walatana, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (5/3/2024). (Foto: PT Vale Indonesia)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, SIGI - PT Vale Indonesia dan Alkhairaat berkolaborasi konsultan corporate social responsibility (CSR) Aliksa Organik SRI Consultant (AOSC), A+ CSR, dan Hatfield, panen perdana pertanian System of Rice Intensification (SRI) organik di Desa Walatana, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (5/3/2024). Panen perdana ini sebagai wujud komitmen keberlanjutan PT Vale bersama konsultan CSR.

 

Luas lahan yang dipanen 1,3 hektare dari total luasan lahan binaan mencapai 13 hektare yang terdiri dari padi SRI organik seluas 5,6 hektare dan 7,4 hektare luas lahan tanaman hortikultura dan palawija organik.

Panen dilakukan setelah 100 hari usia tanam. Dalam rentang waktu itu, perseroan bersama konsultan memberdayakan sebanyak 23 orang petani. Mereka sebelumnya telah diberikan edukasi tentang cara bertani organik.

Baca Juga : PT Vale Luncurkan Program Pengembangan Kualitas Pendidikan Se-Loeha Raya

Manfaat dari program ini sangat dirasakan para petani karena mereka bisa mengurangi biaya produksi dan mendapatkan pelatihan sekaligus pendampingan dalam pembuatan pupuk organik.

 

Pupuk organik yang dihasilkan berupa pupuk padat kompos dan pupuk cair Mikro Organisme Lokal (MOL). Bahan-bahan pembuatan pupuknya pun sangat mudah ditemukan dan sumbernya ada di lingkungan petani seperti kotoran hewan ternak, sisa makanan, dan batang pisang.

Ketua Kelompok Tani Milenial Desa Walatana, Zani, mengungkapkan pertanian organik dapat memberikan pemasukan dua kali lipat dibandingkan saat mereka menerapkan pertanian konvensional. Biaya produksinya pun dapat ditekan dengan hasil panen lebih berlimpah.

Baca Juga : PT Vale Fasilitasi 29 Anak Muda Luwu Timur Menuju Pendidikan Tinggi

"Panen raya kali ini sesuai harapan, bahkan melebihi. Sebelum menerapkan padi organik, petani menghasilkan 4 hingga 5 ton gabah dalam 1 hektare. Setelah program ini, kami bisa mendapatkan 8 ton lebih dalam 1 hektare. PT Vale dan Alkhairaat mencerdaskan para petani, termasuk bagi pemuda yang ikut bertani,” kata Zani.

Ketua Utama Alkhairaat, Habib Alwi bin Saggaf Aljufri, menyampaikan rasa terima kasih pada PT Vale atas kepeduliannya pada keberlanjutan sektor pertanian.

“Terima kasih PT Vale telah memperkenalkan program penanaman padi organik pada petani. Hasilnya di luar dari ekspektasi. Semoga program ini berkelanjutan sehingga bisa terus memberikan manfaat kepada masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Ajak Dukung Keberlanjutan PT Vale di Luwu Timur

Direktur Corporate Affairs & General Administration PT Vale, Yusuf Suharso, mengatakan sejak setahun lalu perseroan telah berdiskusi dengan tim Alkhairaat, sosialisasi program SRI Organik, memberikan edukasi kepada masyarakat, hingga akhirnya penen raya perdana dengan sekali percobaan.

Keberhasilan panen ini berkat dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Yusuf pun mengungkapkan apresiasinya terhadap kontribusi CSR para konsultan, AOSC, A+ CSR, dan Hatfield yang telah memberikan dukungan dalam pendampingan masyarakat.

“Program ini membuktikan masyarakat bisa berdaya dan hasilnya luar biasa. Kualitas tanah di sini juga bagus sehingga bibit mudah tumbuh hanya dengan sedikit perlakuan,” ungkapnya.

Yusuf berujar komitmen PT Vale dalam melakukan pemberdayaan masyarakat tidak hanya di area operasional perseroan melainkan juga di luar area Kontrak Karya (KK).

Baca Juga : PT Vale Serahkan Bantuan Kemanusiaan Korban Banjir-Longsor Luwu

“Dalam mewujudkan cita-cita perseroan, yakni hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan masa depan bersama. PT Vale terus berupaya berkontribusi bagi tanah air Indonesia. Tidak hanya di area KK, tapi juga di luar area KK. Salah satunya di Sulawesi Tengah dengan menggandeng Alkhairaat sebagai stakeholders strategis PT Vale di wilayah Sulawesi Tengah,” tuturnya.