Rabu, 06 Maret 2024 14:55
PT Vale Indonesia mendonasikan sekaligus menanam pohon kayu putih dan sukun di kawasan wisata Rammang-Rammang, Desa Salenrang, Kabupaten Maros, Sulsel, Senin (4/3/2024). (Foto: PT Vale Indonesia)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAROS - PT Vale Indonesia terus memasifkan penghijauan hingga ke luar area operasionalnya. Kawasan wisata Rammang-Rammang di Desa Salenrang, Kabupaten Maros, Sulsel, menjadi salah satu target penghijauan pada awal 2024 ini.

 

Kawasan yang menjadi bagian dari Geopark Maros-Pangkep dan mendapat pengakuan dari UNESCO ini mendapat donasi 5.000 bibit pohon terdiri dari 3.000 bibit pohon kayu putih dan 2.000 bibit pohon sukun.

Bantuan bibit diserahkan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Salenrang serta Komunitas Anak Sungai Rammang-Rammang yang mengelola kawasan wisata di desa tersebut.

Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

Chief Technical Officer PT Vale, Jinan Syakir, menyerahkan bibit pohon tersebut kepada Koordinator Koordinator Komunitas Anak Sungai Rammang-Rammang, Iwan Dento, bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi, disaksikan Director of Environment & Permit Management PT Vale, Zainuddin, dan Director External Relations PT Vale, Endra Kusuma, Senin (4/3/2024), di Dermaga 2 Rammang-Rammang-Salenrang, Maros.

 

Turut hadir dalam penyerahan itu Camat Bontoa, Mulyadi, Kepala Desa Salenrang, Jidong, Manager Permit & License Management PT Vale, Yohan Lawang, serta Senior Coordinator Government & Stakeholder Relations PT Vale, Esse Yuspianti.

Jinan Syakir menjelaskan komitmen PT Vale terhadap lingkungan sangat tinggi. Untuk itu, di mana pun berada perseroan senantiasa ingin andil dalam percepatan pemulihan lingkungan melalui penanaman pohon.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

"PT Vale punya visi untuk memperbaiki kehidupan dan berkomitmen tumbuh bersama stakeholder yang ada. Kita punya tagline 3P, yakni people, planet, and profit. Jadi, yang pertama adalah manusia, lalu planet. Terakhir baru profit atau keuntungan," ujar Jinan.

Jinan menjelaskan pilihan PT Vale untuk menyalurkan ribuan bibit pohon karena Rammang-Rammang merupakan destinasi wisata yang melibatkan sektor mikro dan komunitas-komunitas masyarakat sebagai pelaku utama.

Rammang-Rammang merupakan kawasan wisata yang masuk terbaik lima nasional Desa Wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2023. Pada tahun yang sama, Rammang-Rammang juga ditetapkan sebagai Kampung Iklim Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

"Ini adalah area yang bisa dijadikan referensi, baik dari sisi lokasi wisata yang diberdayakan menjadi area ekonomi maupun lingkungan karena arena ini memang lahannya bisa mewakili. Ini, kan, air payau, kalau (bibit-bibit pohon) bisa tumbuh dengan baik, akan menghidupkan sirkuler ekonomi di sini. Itulah salah satu alasan kenapa kita memilih menyalurkan bibit pohon di kawasan ini," jelasnya.

Menurut Jinan, upaya penghijauan PT Vale di Rammang-Rammang merupakan langkah rehabilitasi perseroan di luar area operasi. Menurutnya, PT Vale terus berkontribusi merehabilitasi hutan dan daerah aliran sungai (DAS) di luar area operasional, seperti di Barru, Maros, hingga Toraja.

"Kita juga lakukan penghijauan di luar Sulsel, seperti di Sumedang, Tasikmalaya, dan Pangandaran di Jawa Barat dan di Nusa Penida, Bali. Ini sesuai komitmen kita dengan KLHK, ketika kita mendapat Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan. KLHK akan menunjukkan daerah-daerah mana saja yang bisa direhabilitasi," ungkapnya.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Menggencarkan penghijauan, PT Vale sebelumnya telah menghadirkan fasilitas nursery serta pusat pembibitan Taman Kehati Sawerigading Wallacea di Sorowako, Luwu Timur, dengan kapasitas produksi 700 ribu bibit pohon per tahun.

Koordinator Komunitas Anak Sungai Rammang-Rammang, Iwan Dento, menyampaikan apresiasi untuk PT Vale karena bukan sekadar menyalurkan bantuan bibit pohon, tetapi juga menyalurkan pohon-pohon yang tepat untuk kawasan Rammang-Rammang.

"Kami awalnya dikirimi 2.000 pohon kayu putih. Ini pohon yang produktif, karena selain daunnya bisa disuling menjadi minyak kayu putih, juga pengusir nyamuk. Kemudian dikirmi 1.500 pohon sukun dan nangka. Pohon sukun ini bisa tumbuh di daerah agak asin, bisa memperbaiki sistem air dan buahnya bisa digoreng. Lalu menyusul 500 pohon jeruk sehingga nantinya lebih dari 5.000 pohon yang dikirimkan PT Vale," ungkapnya.

Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi, yang hadir mewakili Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menyampaikan terima kasih untuk PT Vale.

Andi Hasbi lebih khusus menekankan kepada kelompok-kelompok masyarakat di Salenrang yang memanfaatkan bibit tersebut, untuk merawat dengan baik.

"Ini butuh perawatan yang serius karena 5.000 lebih bibit pohon ini berarti kita akan merawat tanaman di lahan yang sangat luas. Jika satu hektare saja ditanami 400 pohon, tentu lahannya luas dan perawatannya harus serius," imbaunya.

Dia juga mengingatkan bahwa menanam pohon dalam agama adalah sebuah amal jariah selama pohon terus memberi manfaat bagi orang banyak.

Camat Bontoa, Mulyadi, mengungkapkan cara terbaik dan jangka panjang untuk memperbaiki kualitas air adalah menanam pohon. Karena itu, dia pun mengingatkan masyarakat untuk terus menanam pohon.

"Kita harus terus menanam karena pohon itu yang menghidupi kita. Mungkin masih banyak yang belum sampai ke situ pikirannya. Tapi, dampak menanam pohon itu akan sangat dirasakan orang-orang 10 hingga 15 tahun ke depan," tuturnya.

BERITA TERKAIT