Rabu, 06 Maret 2024 10:05
Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani, meletakkan batu pertama pembangunan ruang kelas baru (RKB) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tahfiz Safinatunnajah, di Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba, Selasa (5/3/2024). (Foto: Pemkab Luwu Utara)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani, meletakkan batu pertama pembangunan ruang kelas baru (RKB) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tahfiz Safinatunnajah, di Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba, Selasa (5/3/2024).

 

Pembangunan ruang kelas baru ini merupakan perluasan ruang kelas Safinatunnahah di Kappuna yang sudah tidak dapat menampung 200 peserta didik.

"Jadi, kini sudah ada 2.000 meter lahan yang di atasnya akan dibangun ruang kelas belajar yang baru. Sekolah ini tidak hanya belajar agama, tapi juga sains based on Qur'an. Untuk itu mari mengambil peran dalam pembangunan RKB ini," kata Indah.

Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera

Melihat animo masyarakat Luwu Utara yang menyekolahkan anak-anaknya di sekolah agama seperti pondok pesantren rupanya menjadi kesyukuran tersendiri bagi Indah.

 

“Terima kasih, hal ini kemudian ikut mendorong animo untuk membangun sekolah agama, khususnya agama Islam di Luwu Utara semakin bertambah. Sehingga jumlah sekolah berbasis agama Islam dan santri di kabupaten ini menjadi lebih banyak," terangnya.

Indah yang juga mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren (Ponpes) Datok Sulaiman Palopo ini berharap tiap pusat pembelajaran yang berbasis agama di Luwu Utara dapat membentuk karakter qurani pada tiap anak.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan

“Jangan sampai anak kita hanya sekadar menghafal tanpa mentadaburi isi Al-Qur;an. Jangan sampai ketika keluar dari pondok, adabnya buruk dan lisannya tidak terjaga karena rasa congkak atas ilmunya," pesan istri Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi, ini.

Indah mengingatkan bahwa pembentukan karakter qurani pada anak bukan hanya tanggung jawab guru di PKBM melainkan juga tanggung jawab para orang tua.

“Tanggung jawab orang tua bukan hanya sampai menyekolahkan anak di pondok, tetapi sebagai orang tua kita juga harus memberi contoh, minimal orang tua harus bisa dan rutin membaca Al-Qur'an. Pendidikan agama itu bukan hanya untuk anak, tetapi juga untuk orang tua," tuturnya.

Baca Juga : Feri Fadri Asal Bone Raih Podium I Masamba Run

Selain itu, Indah juga berpesan agar setiap santri harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).

“Saat ini PR kita adalah memastikan tidak ada anak usia sekolah yang putus sekolah. Dari rata-rata lama sekolah, banyak anak yang ditemukan putus sekolah pada jenjang SMP dan SMA. Ketika ditelaah ternyata mereka masih bersekolah, tetapi pendidikannnya ditempuh di pondok pesantren sehingga tidak memiliki NISN. Oleh karena itu, kami berharap nomor induk anak-anak kita bisa kembali didaftarkan ke Dapodik," pinta mantan dosen Universitas Indonesia (UI) tersebut.

Direktur Safitunnahah, Ustaz Ade Erwin, menuturkan terima kasih atas kehadiran orang nomor satu di Luwu Utara itu.

Baca Juga : Diikuti 2000 Peserta, Masamba Run Sukses Digelar

"Pembangunan sekolah ini merupakan niat kami untuk senantiasa menghidupkan pendidikan Islam dan Al-Qur'an, khususnya di Luwu Utara. Kami sangat bersyukur dan bangga bisa melibatkan ibu bupati dalam agenda langit ini," ucap Ade.

"Islam memiliki saru kurikulum yang sangat hebat, yaitu Al-Qur'an. Ini yang akan kami coba bangkitkan meskipun jauh dari kesempurnaan maka sekolah ini didirikan bukan sekadar agar anak didik membaca Al-Qur'an, tapi juga dapat menghafal dan memahami Al-Qur'an," terangnya.