Sabtu, 17 Februari 2024 10:05
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Kementrian Koordinator Perekonomian, Ferry Irawan (kiri), bersama Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, saat sosialisasi KUR dan SIKP di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur, Jumat (16/2/2024). (Foto: Pemprov Sulsel)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemerintah terus menyosialisasikan agar masyarakat memanfaatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk meningkatkan perekonomian mereka. Hingga Februari 2024, tercatat 209.462 debitur di Sulsel yang berhasil mengakses dana KUR.

 

Hal itu terungkap saat sosialisasi KUR dan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang dibuka Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur, Jumat (16/2/2024).

Sosialisasi dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Kementrian Koordinator Perekonomian, Ferry Irawan.

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

"Untuk realisasi penyaluran KUR pada tahun 2023, Sulsel merupakan yang tertinggi di luar Pulau Jawa. Realisasinya mencapai Rp15 triliun, setelah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat," ungkap Ferry.

 

Adapun di Sulsel, jumlah calon debitur yang sudah diunggah pemerintah daerah ke Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) sebanyak 364.396 orang. Dengan rasio jumlah debitur KUR yang telah akad 57,48 persen atau 209.462 debitur.

"Kita ingin optimalkan terus di 2024 sehingga penyalurannya bisa lebih optimal," imbuhnya.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengungkapkan potensi ekonomi Sulsel luar biasa dan KUR dapat meningkatkan perekonomian Sulsel. Hanya, sebagian besar KUR baru tersalurkan di Kota Makassar dan yang paling banyak mendapatkan KUR adalah sektor perdagangan.

Bahtiar menilai KUR harus disalurkan merata ke 23 kabupaten/kota lainnya. Sektor pertanian, peternakan, dan perikanan juga perlu mendapat perhatian.

"Hulunya harus diselesaikan karena Sulsel lebih 80 persen penduduknya hidup di pertanian, peternakan, dan perikanan. Itulah Sulsel. Makanya kalau buat program sesuaikan dengan manusia dan alamnya," terang Bahtiar.