Sabtu, 17 Februari 2024 08:15
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat meninjau langsung sabo dam di Sungai Radda, Kabupaten Luwu Utara, yang kini telah rampung sesuai target. (Foto: Pemkab Luwu Utara)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Pembangunan dua sabo dam di Sungai Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, kini telah rampung sesuai target,

 

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, meninjau langsung kondisi dan pemanfaatan dari dua bangunan yang berfungsi sebagai pengendali sedimen ini.

"Sungai Radda ini, sebelumnya badan sungainya itu kecil sekali. Makanya saat banjir bandang 13 Juli 2020, air sungai itu meluap hingga ke pemukiman warga yang berada di bantaran sungai Radda. Itu karena badan sungainya yang kecil dan tidak mampu memuat seluruh material besar dan berat yang terseret tekanan aliran air," ujar Indah, Jumat (16/2/2024).

Baca Juga : Indah Target Luwu Utara jadi Pelopor Guru Penggerak

Indah menjelaskan sabo dam ini dibangun sebagai upaya untuk mengendalikan sedimen atau endapan bawaan sekaligus mengendalikan laju aliran air sehingga bagian hilir tidak banyak terdampak potensi bencana serupa di kemudian hari.

 

"Kami juga sudah menandatangani persetujuan persiapan untuk pembangunan sabo dam selanjutnya yang direncanakan akan dibangun tahun 2025. Jadi, perencanaannya tahun ini dan diharapkan tahun depan sudah terbangun lagi sabo dam lain di atas sabo dam ini. Mengingat hasil kajian tiga sungai di Luwu Utara ini, memang dibutuhkan kurang lebih 10 sabo dam," ungkapnya.

Indah menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang ikut andil atas terbangunnya sabo dam ini. "Terima kasih kepada Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Sumber Daya Air. Juga teman-teman di Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Sulawesi Selatan yang menangani sabo dam ini. Juga terima kasih kepada Muhammad Fauzi, Anggota DPR RI Komisi V," sebutnya.

Baca Juga : 25 Tahun Luwu Utara, Pj Gubernur Bahtiar Apresiasi Pencapaian Pembangunan Daerah

Selain sebagai pengendali sedimen, sabo dam Sungai Radda juga dimanfaatkan warga sekitar sebagai tempat pemandian. Melihat adanya potensi wisata, sejumlah warga kemudian berinisiatif untuk berdagang di area sabo dam ini.

"Benar, kita lihat ada potensi wisata di sini, kami pun tidak pernah melarang adanya kegiatan ekonomi. Tetapi, lokasi yang digunakan untuk berdagang ini merupakan dangerous area atau area berbahaya karena berada tepat di pinggir bangunan. Area ini berisiko menjadi titik paling pertama yang tersapu aliran air ketika tekanan air sedang tinggi, belum resiko terhadap bencana alam lainnya" tutur Indah.

Oleh karena itu, dia mengimbau para pedagang agar segera memindahkan lapak dagang mereka di area yang lebih aman.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Apresiasi Kamp Pemuda PPGT Klasis Sangbualambe'

"Mohon dibantu prosesnya nanti, Pak Desa, Pak Camat, Kepala Disporapar, dan Kepala DP2KUKM. Bagaimanapun ini demi keselamatan dan keamanan warga kita. Kalau perlu di tata lagi sehingga semakin menarik. Ingat, harus mengutamakan faktor keselamatan karena itu yang utama, safety first," pesan Indah.