Selasa, 06 Februari 2024 11:05
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, saat kunjungan kerja di Kabupaten Bone, Sulsel, Senin (5/2/2024). (Foto: Pemprov Sulsel)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, BONE - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, melakukan kunjungan kerja dari desa ke desa di Kabupaten Bone sebagai bentuk keseriusan dirinya mengubah ekonomi masyarakat. Mulai dari Desa Gona, Desa Cenrana, dan Desa Matajang, Senin (5/2/2024).

 

Dalam kunjungannya, Bahtiar menyampaikan agar masyarakat, baik petani maupun peternak, memanfaatkan fasilitas yang disiapkan pemerintah, yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR), sebagai modal untuk mengembangkan usaha mereka.

Apalagi, kata Bahtiar, KUR ini sangat mudah diakses dan sudah disediakan melalui Bank Sulselbar, Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BSI.

Baca Juga : Pj Ketua Dekranasda Sulsel Silaturahmi Dengan KKSS Jawa Tengah

"Ini mudah sekali, tanpa agunan dan bunganya hanya enam persen saja dan dibayar satu tahun kemudian dari hasil pertanian dan peternakannya," kata Bahtiar.

 

Kepala Bank Sulselbar Bone, Muh. Anas, yang turut menyertai Pj Gubernur Sulsel dalam kunjungannya tersebut menjelaskan, saat ini Bank Sulselbar sudah menyediakan Rp1 triliun lebih untuk KUR bagi masyarakat Sulsel di mana pun berada, termasuk di Bone.

"Sekarang sudah gampang sekali, tidak perlu lagi jaminan apa pun, langsung ajukan KUR sampai Rp100 juta untuk pertanian dan peternakan," ungkapnya.

Baca Juga : Dekranasda Sulsel Ikuti Pameran Expo UMKM di Solo

Ketua Kelompok Tani Melati, Desa Gona, Lukman, mengaku rata-rata hasil dari pertanian cabai rawit dan tomat lumayan besar dibandingkan dengan pertanian padi.

"Hasilnya itu cabai lebih bagus dari menanam padi, rata-rata kalau dijual per kilonya Rp20.000. Kalau tomat Rp10.000 per kilogramnya," ungkap Lukman.

Menurutnya, perbandingannya itu tiga kali lipat dari hasil menanam padi. Makanya, para petani di Desa Gona terus mengembangkan tanaman cabai dan tomat.

Baca Juga : Penjabat Bupati Wajo Terima Penghargaan Kontribusi Teraktif dalam Penyelenggaraan Reforma Agraria Tahun 2023

"Khusus untuk jenis, cabainya jenis pilar, sementara untuk tomat jenis servo. Kami panen setiap tiga hari sekali, mulai dari 20 kg sampai 400 kg untuk lahan sekitar 20 are ini. Kalau kita panen itu pertama 20 kg kemudian naik 50 kg, kemudian naik sampai 400 kg selama sembilan bulan berturut-turut kami panen," urainya.