Kamis, 25 Januari 2024 13:45
Vice President Director PT Vale Indonesia, Adriansyah Chaniago, pada acara Temu Saudagar Tana Luwu di rumah jabatan Bupati Luwu Timur, Puncak Indah, Malili, Senin (22/01/2024) malam. (Foto: PT Vale Indonesia)
Editor : Nur Hidayat Said

 

 

RAKYATKU.COM, LUWU TIMUR - PT Vale Indonesia diwakili Vice President Director, Adriansyah Chaniago, memaparkan rekam jejak perusahaan selama 55 tahun beroperasi di Tana Luwu dalam acara Temu Saudagar Tana Luwu di rumah jabatan Bupati Luwu Timur, Puncak Indah, Malili, Senin (22/01/2024) malam.

Acara ini turut dihadiri beberapa kepala daerah, yakni Bupati Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Kolaka, Kolaka Utara, Kota Palopo, dan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel).

Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

Adriansyah mengatakan, PT Vale memanfaatkan sumber daya alam Bumi Batara Guru selama setengah abad lebih beroperasi memegang tiga prinsip, yakni people, planet, dan profit.

 

"Prinsip ini akan kami bawa juga di dua wilayah operasional kami, yaitu Pomalaa, Sulawesi Tenggara, dan Morowali, Sulawesi Tengah, yang saat ini sedang dalam tahap persiapan atau early work. Insyaallah akan ada perluasan pabrik di Sulsel juga, tepatnya di wilayah Malili. Total investasi kami hampir mencapai USD9 juta,” katanya.

Dia menyampaikan, rekanan investor PT Vale adalah pelaku industri manufaktur ternama di dunia. “Kami bekerja sama dengan investor luar negeri dan juga dengan produsen mobil yang ada di Kolaka, yaitu Ford. Kami terus berupaya untuk menarik investor asing, terutama dari Amerika dan Eropa,” ungkapnya.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

Adriansyah menjelaskan,, dalam beroperasi PT Vale mengedepankan praktik berkelanjutan yang berfokus pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. “Pada aspek sosial kami paparkan dalam bagaimana kami mengutamakan keselamatan dan kesehatan bagi para pekerja kami. Life Matters Most, tidak ada yang paling penting kecuali kehidupan,” ungkapnya.

Bupati Luwu Timur, Budiman, mengatakan PT Vale Indonesia telah banyak berkontribusi untuk Tana Luwu dan memberikan pendapatan asli daerah yang luar biasa. PT Vale, kata dia, bukan hanya mengembangkan sektor pertambangan, tetapi juga menciptakan inovasi untuk masyarakat di sektor pertanian, pariwisata, perkebunan, dan perikanan. “Kami berharap, para saudagar kita ini bisa berinvestasi juga di Tana Luwu,” ujarnya.

Budiman menyatakan, akan memberikan kemudahan investasi dan dukungan kepada para saudagar agar dapat berkontribusi dalam memajukan ekonomi. “Kita ingin dari pertemuan ini akan muncul ide-ide kreatif dan inovatif yang dapat mengangkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Luwu Timur,” tuturnya.

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

Temu Saudagar Tana Luwu digagas Budiman sebagai momentum menguatkan investasi dan perekonomian daerah pada peringatan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-78 dan Hari Jadi Luwu (HJL) ke-756.

Pada pertemuan ini, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, meluncurkan logo city branding Kawasan Strategis Kabupaten Luwu Timur Bumi Batara Guru; Sustainable & Harmony.

Menurut Bahtiar, semua kepala daerah wajib bisa menguasai peta pembangunan daerah masing-masing dari berbagai sektor. Mulai dari pertanian, peternakan, serta pertambangan.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Tiga sektor tersebut, kata dia, merupakan potensi bisnis yang menjanjikan untuk memungkinkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di Tana Luwu ini.

"Saat ini Indonesia mulai melakukan gerakan menuju Indonesia emas di 2045 mendatang. Untuk meraih Indonesia emas, mulai dari pendapatan rata-rata masyarakat seluruh Indonesia harus Rp12 juta per bulannya," ungkapnya..

Khusus Sulsel, saat ini rata-rata pendapatan masyarakatnya masih rendah. Kecuali Luwu Timur sudah mencapai Rp7 juta per bulannya. "Rata-rata pendapatan masyarakat Luwu Timur sekarang sudah mencapai Rp7 juta per bulannya," ungkapnya.

Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%

Untuk itu, kata Bahtiar, investor harus diberi kemudahan agar berlomba-lomba masuk berinvestasi di Tana Luwu dan seluruh daerah di Sulsel, agar bisa mencapai target Indonesia emas di 2045 kelak.

 

BERITA TERKAIT