Selasa, 23 Januari 2024 08:26
PT Vale Indonesia melakukan penanaman pohon sebagai bagian dari rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS). Kali ini di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin (15/1/2024) dan Selasa (16/1/2024). (Foto: PT Vale Indonesia)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, TANA TORAJA - PT Vale Indonesia kembali melakukan penanaman pohon sebagai bagian dari rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS). Kali ini di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin (15/1/2024) dan Selasa (16/1/2024).

 

Penanaman pohon PT Vale dilaksanakan bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin (Unhas).

Kegiatan yang bertema Teruslah Menanam, Tebarkanlah Oksigen demi Keberlanjutan Kehidupan di Bumi ini merupakan fokus utama upaya pelestarian lingkungan dalam konteks Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) yang merupakan kewajiban dari PT Vale sebagai pengguna kawasan hutan untuk kegiatan pertambangan.

Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

Tana Toraja merupakan salah satu dari 17 kabupaten di Sulawesi Selatan yang menjadi lokasi rehabilitasi lahan PT Vale.

 

Penanaman bibit pohon ini dilakukan di tiga blok, yaitu Blok Marinding dan Blok Otoritas Bandara di Kecamatan Mengkendek serta Blok Burasia di Kecamatan Bittuang.

Director of Environment & Permit Management Department PT Vale, Zainuddin, mengatakan penanaman bibit pohon ini merupakan rehabilitasi DAS tahap kedua yang dilakukan di Tana Toraja. Area rehab DAS PT Vale di Tana Toraja melingkupi luas total area 214 hektare dan terbagi atas tiga blok penanaman. Zainuddin menyebut, pada ini 2024 masuk tahapan penanaman dan pemeliharaan tahun berjalan.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

Rehabilitasi DAS tahap pertama PT Vale tersebar di 13 kabupaten di Sulawesi Selatan, termasuk Tana Toraja, dengan luas 1.190 hektare dan terbagi dalam 7 blok penanaman. Untuk 2024 ini merupakan tahun pemeliharaan lanjutan untuk persiapan serah terima pekerjaan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

“Kegiatan penanaman bersama di Blok Marinding, Kecamatan Mengkendek, merupakan tonggak awal dimulainya penanaman rehabilitasi DAS tahap kedua di Sulawesi Selatan. Kegiatan ini sekaligus menyukseskan program penanaman pohon serentak nasional yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi melalui KLHK,” ungkap Zainuddin.

Zainuddin menjelaskan, rehabilitasi di Blok Marinding seluas 131 hektare, Otoritas Bandara 25 hektare, dan Tampo 58 hektare saat ini sudah mencapai tahap penataan area kerja dan pembuatan bibit untuk penanaman. Jenis pohon yang dibibitkan, yaitu eukaliptus, pucuk merah, ketapang kencana, jati putih, dan mangga dengan kurang lebih total 150.000 bibit.

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

Sementara, rehabilitasi DAS di blok lain di Toraja, yakni Blok Burasia dengan luas 200 eukaliptus, telah masuk pada pemeliharaan tahun kedua pada 2023. Tahap berikutnya dilanjutkan pemeliharaan lanjutan untuk persiapan serah terima ke KLHK. Jenis bibit yang ditanam, yaitu eukaliptus, pinus, cemara gunung, suren, sengon, dan Jati putih dengan total pohon tertanam 274.000 pohon.

Jadi, secara total ada 424.000 bibit pohon yang ditanam di empat blok tersebut. Zainuddin menyebut, rehabilitasi DAS PT Vale ini dilakukan untuk melihat kondisi aktual progres kegiatan yang ada di lapangan dan pekerjaan teknis kontraktor di lapangan.

“Kegiatan rehabilitasi DAS PT Vale diharapkan bisa membantu pemerintah, dalam hal ini KLHK, untuk melakukan perbaikan lingkungan pada lahan-lahan kritis sebagai bentuk upaya memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi DAS,” katanya.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Selain itu, kegiatan rehabilitasi DAS juga diharapkan bisa menambah pendapatan masyarakat lokal dengan melibatkan masyarakat pada kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman. Nantinya, tanaman rehabilitasi DAS di tiap lokasi/kabupaten dapat dimanfaatkan juga oleh masyarakat berupa hasil hutan bukan kayu, baik itu berupa buah, getah, maupun produk minyak atsiri tanpa harus menebang pohonnya.

Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi LPPM Unhas, Baharuddin, menuturkan LPPM Unhas berperan dalam pelaksanaan teknis kegiatan ini yang meliputi sosialisasi, persemaian, dan penanaman pohon. "Kami membantu menyusun rancangan teknis hingga pengawasannya," tuturnya.