Sabtu, 06 Januari 2024 08:15
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, dan Bupati Luwu Timur, Budiman, bersama jajaran petinggi PT Vale melakukan penanaman di Taman Kehati Sawerigading Wallacea, Sorowako, Jumat (5/1/2024). (Foto: Pemprov Sulsel)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, LUWU TIMUR - PT Vale Indonesia menerima saran Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, untuk merehabilitasi lahan tambang dengan menanam sukun. Bahkan, pihak PT Vale berjanji akan mengembangkan tanaman sukun bersama komunitas binaan perusahaan.

 

Hal tersebut terungkap saat Pj Gubernur Bahtiar dan Bupati Luwu Timur, Budiman, bersama jajaran petinggi PT Vale jalan sehat di kawasan kompleks PT Vale, Sorowako, Jumat (5/1/2024).

Melihat keadaan di dalam kompleks PT Vale ini tampak seperti kota sendiri. Suasananya cukup rindang dengan pepohonan yang tumbuh berjajar di pinggir jalan. Fasilitas di dalamnya mulai dari perumahan, penginapan, sekolah, rumah ibadah, kawasan berolahraga, hingga kawasan wisata di tepi Danau Matano.

Baca Juga : Pemprov Sulsel Gerak Cepat Tangani Sekolah Terdampak Bencana di Luwu

Selanjutnya, Pj Gubernur Bahtiar melakukan penanaman di Taman Kehati Sawerigading Wallacea, pengembangan dari Modern Nursery PT Vale.

 

Dia menanam bibit pohon endemik buah lokal Sulsel yang banyak tersebar di Luwu Raya, buah dengen (dillenia serata). Di nursery ini menjadi tempat untuk pembibitan untuk rehabilitasi lahan di wilayah konsesi maupun di luar lahan konsesi.

Pj Gubernur Bahtiar mengatakan, saat ini dicanangkan gerakan merawat alam sekaligus menambah ekonomi masyarakat. Berbagai tanaman hortikultura ditanam dengan memanfaatkan lahan terlantar.

Baca Juga : Mensos RI Apresiasi Penanganan Bencana Banjir dan Longsor di Sulsel

"Nursery yang dimiliki PT Vale ini luar biasa. Saya pikir Vale bisa menjadi contoh perusahaan di Indonesia, bahkan dunia, bagaimana melakukan penambangan sekaligus menjaga lingkungan. Ini luar biasa menjaga ekosistemnya, alamnya dijaga sedemikian rupa. Inilah mungkin menjadi salah satu tambang terbaik yang kita miliki," puji Bahtiar.

Wakil Presiden Direktur PT Vale, Adriansyah Chaniago, menyampaikan, konsep berkelanjutan dipegang PT Vale dalam mengukur nilai kesuksesan sebuah perusahaan. Menggunakan tiga kriteria, yaitu people (sosial), planet (lingkungan), dan profit (ekonomi).

Sebagai komitmen untuk menjaga keanekaragaman hayati, PT Vale tidak hanya melakukan rehabilitasi lahan yang telah ditambang. Saat ini, capaian reklamasi telah mencapai lebih dari 250 persen dari lahan yang dibuka. Rehabilitasi juga dilakukan di luar lahan konsesi.

Baca Juga : Pemprov Salurkan Bantuan Kemanusiaan OPD untuk Korban Bencana Banjir dan Tanah Longsor

Enviromental dan Reclamation General Manager PT Vale, Muhammad Firdaus Muttaqi, menjelaskan fasilitas nursery ini dapat menghasilkan bibit hingga 750 ribu. Hingga tahun ini sudah sampai 4,6 juta pohon yang ditanam. Selain itu, juga ada kewajiban di luar wilayah konsensi sampai 16 juta pohon.

Bibit yang ada disini diadaptasikan agar dapat bertahan di lingkungan saat ditanam. "Kalau dia di sini tahan dengan matahari, kurang air. Maka bisa kita yakinkan di lapangan akan hidup, tinggal diberikan pupuk," ungkapnya.

Terkait permintaan Pj Gubernur Bahriar terkait lahan bekas tambang untuk ditanami sukun, dia mengaku dapat dilakukan.

Baca Juga : PT Vale Luncurkan Program Pengembangan Kualitas Pendidikan Se-Loeha Raya

"Untuk sukun sangat bisa sekali, dari PT Vale sendiri punya program untuk dikembangkan untuk MPTS (Multipurpose Tree Species), beberapa sudah kami tanam. Jadi, nanti kita coba kembangkan bersama community, kita kerja sama dengan eksternal untuk mengembangkan buah. Masukan Pak Gubernur untuk penanaman buah sukun itu bisa kami dilakukan," terangnya.