Jumat, 05 Januari 2024 08:15
Pengambilan sumpah dan pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat pengawas, dan pejabat administrator di Ruang La Galigo Kantor Bupati Luwu Utara, Kamis (4/1/2024). (Foto: Pemkab Luwu Utara)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengambil sumpah dan melantik 68 pejabat terdiri atas 2 pejabat pimpinan tinggi pratama, 38 pejabat pengawas, dan 28 pejabat administrator. Pelantikan berlangsung di Ruang La Galigo Kantor Bupati Luwu Utara, Kamis (4/1/2024).

 

Dari pejabat yang dilantik, A. Fatur resmi menjabat Lurah Baliase, Mustika sebagai Lurah Bone-Bone, Ahmadi sebagai Lurah Bone, dan Camat Sabbang Selatan resmi dijabat Sainuddin yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Sarana dan Prasarana di Dinas Perhubungan.

Dua pejabat pimpinan tinggi pratama, yakni Aspar dikukuhkan sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah, serta Baharuddin Nurdin sebagai Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara jadi Penguji di PKA Angkatan I se- Indonesia Timur

"Selamat kepada teman-teman baik yang dilantik maupun yang dikukuhkan karena adanya perubahan nomenklatur, yang keduanya harus diambil sumpahnya," ujar Indah.

 

"Ada sebuah nasihat bahwa ketika kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan, itu adalah petunjuk Tuhan, dan ketika kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, itu adalah perlindungan Tuhan. Saya yakini ini pasti ada benarnya agar kita selalu bersyukur, termasuk pada peristiwa hari ini," terangnya.

Promosi dan mutasi, lanjut Indah, bukan segalanya dan bukan akhir dari perjalanan karier.

Baca Juga : 75 PPK se- Luwu Utara Resmi Dilantik, Indah Pesan Pilkada Damai dan Bermartabat

"Jabatan itu bukan hak, tapi kepercayaan/amanah yang dititipkan. Intinya tetap bekerja dan berkinerja dengan baik. Baik atau buruknya ini negeri kita, untuk itu jangan pernah meludah di tempat kita makan," tegas Indah.

Kepada semua yang dilantik, Indah berpersan agar menjaga soliditas dengan membangun komunikasi kultural dan struktural.

"Bicara komunikasi struktural itu jelas, bagaimana cara berkomunikasi pimpinan kepada bawahan, begitu juga sebaliknya. Saya minta ini dijaga dengan baik. Soal komunikasi kultural, kita tinggal di tanah yang saling memuliakan satu sama lain. Untuk itu, wujudkan komunikasi yang humanis dan harmonis, berkarakter, beretika, sipakatau, saling menghargai, saling menguatkan, dan saling memahami posisi masing-masing sehingga kita dapat mewujudkan suasana kerja yang kondusif dan produktif,” pintanya.

Baca Juga : BPBD Luwu Utara Pastikan Tak Ada Desa Belum Tersentuh Bantuan

"Belajar dari filosofi sepatu, maka kita harus tahu memosisikan diri. Sepatu kanan di kanan, sepatu kiri tetap di kiri, jangan sebaliknya dan jangan memakai sepatu orang lain. Saya titip amanah ini, selamat bekerja," pesannya.