RAKYATKU.COM, LUWU TIMUR - CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, meluncurkan bus listrik sebagai komitmen perseroan untuk menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan. Bus listrik ini diluncurkan, Kamis (14/12/2023), di Blok Sorowako, Luwu Timur.
Peluncuran bus listrik pertama di Sulawesi Selatan ini bertujuan mewujudkan target perseroan dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) absolut sebesar 33 persen pada 2030 serta menuju net zero emission pada 2050. Bus ini merupakan produksi PT MAB, perusahaan Indonesia pertama yang memproduksi kendaraan listrik.
Peluncuran bus listrik tutur dihadiri COO PT Vale, Abu Ashar, leaders, karyawan, dan kontraktor di PT Vale Indonesia. Febriany mengatakan, bus listrik ini akan menjadi salah satu milestone konkret perusahaan dalam upaya kolaboratif berbagai pihak menurunkan emisi karbon.
Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024
"Bus listrik yang diluncurkan ini merupakan unit yang pertama diuji coba di PT Vale Indonesia. Uji coba unit bus untuk pertama kalinya merupakan salah satu langkah awal menuju target perseroan menurunkan emisi karbon," paparnya saat memberikan sambutannya.
Bus ini berkapasitas 48 penumpang, dengan tenaga maksimum 240 kilowatt, atau setara 320 horsepower, jauh lebih besar dari tenaga bus konvensional. Selain itu, bus juga memiliki kapasitas baterai sebesar 315 KwH, setara jarak tempuh 250 kilometer. Unit ini dilengkapi dengan menggunakan air suspension sehingga lebih nyaman dari teknologi bus pada umumnya.
Bus listrik ini makin efisien dengan teknologi regenerative braking sehingga tiap pengereman dapat memberi kesempatan untuk pengisian daya baterai.
Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29
"Saya ingin menegaskan, bus listrik ini bukan sekedar mengikuti tren saat ini ramai-ramai beralih ke kendaraan listrik. Bus ini adalah komitmen kita, untuk menjadi pemimpin pada pertambangan nikel rendah karbon. Ke depan, kita akan melakukan penambahan bus secara bertahap dan menyeluruh untuk mengganti semua bus konvensional yang digunakan oleh PT Vale," jelasnya.
Febriany menuturkan, komitmen ini bukan semata untuk bisnis perusahaan, tetapi untuk people, profit, dan planet. "Saya berharap, bus ini menjadi sumbangsih nyata kita untuk bumi, yang kita tahu bersama sedang mengalami tantangan pemanasan global," tuturnya.
Sebelum menutup sambutan, Febriany menyampaikan bus listrik yang diluncurkan ini menjadi investasi untuk talenta, karyawan maupun kontraktor PT Vale.
Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero
"Fasilitas ini dihadirkan untuk memudahkan kinerja kita dan melindungi kita dari risiko bahaya di perjalanan ke tempat kerja. Terakhir, bus ini juga bisa berpotensi mendatangkan efisiensi secara biaya sehingga menjadi produktivitas pada aspek finansial perusahaan," ucapnya.
Sementara itu, Abu Ashar menceritakan pengalamannya menggunakan mobil listrik selama tiga tahun di area operasi PT Vale Indonesia. "Saya sangat menikmati menggunakan mobil listrik. Sebelumnya, saat masih menggunakan mobil konvensional setiap minggu saya mengisi bensin atau solar 50-60 liter. Namun, setelah beralih ke mobil listrik, setiap minggunya saya hanya mengisi daya di garasi atau pun di tempat kerja, sehingga di mana pun bisa dicas dengan simpel, menurut saya sangat tidak merepotkan," jelasnya
Menurutnya, PT Vale memiliki tiga PLTA sehingga ketika mengisi daya kendaraan listrik hingga 10 unit pun, tidak akan berpengaruh terhadap listrik perusahaan. "Bahkan dalam tiga tahun menggunakannya mobil listrik saya baru dua kali servis mobil," katanya.
Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan
Dia melanjutkan, penggunaan mobil listrik ini sangat mudah dan efisien, bahkan sangat membantu dalam keamanan berkendara karena dilengkapi teknologi canggih. "Saat akan belok atau putar balik akan berhenti sendiri ketika merespons ada kendaraan yang akan lewat, begitupun ketika mundur tidak akan bisa mundur ketika ada benda atau kendaraan di belakang," ujarnya.
"Saya sangat bangga menggunakan mobil yang ramah lingkungan ini, mari kita upayakan ke depannya lebih banyak lagi kendaraan listrik operasional di PT Vale Indonesia," paparnya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan trial menggunakan bus listrik dengan rute Plansite, Halte Rumah Sakit Sorowako, Halte Pohon Mangga, dan Halte Transport (PP).
Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%
Istimewanya, saat trial tersebut, driver bus listrik dikendari driver perempuan atas nama Resky. Menurutnya, bus ini sangat berbeda dengan bus yang selama ini digunakan. Dari tingkat kebisingan nyaris tak terdengar suara mesin. “Sangat senang bisa dipercaya mengendarai bus listrik ini, apalagi ini pertama kalinya diluncurkan,” ungkapnya.
Tahun lalu, PT Vale juga telah meluncurkan truk listrik pertama untuk mendukung operasi tambang berkelanjutan dan rendah karbon di Blok Sorowako. Selain itu, mobil listrik juga telah digunakan Abu Ashar selama tiga tahun.
Sales Manager PT MAB, Ganda Pahala Hutapea, menyampaikan rasa bangganya dengan PT Vale sebagai perusahaan pertama yang memakai bus listrik dari PT MAB di kawasan Indonesia timur.
“Menjadi kebanggaan kami karena PT Vale mau menggunakan kendaraan buatan anak bangsa atau perusahaan lokal. Kami berharap PT Vale bisa menjadi contoh bagi perusahaan tambang mengenai net zero emission sesuai dengan program pemerintah,” ungkapnya.