RAKYATKU.COM -- Juru kampanye Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud), Aryo Seno Bagaskoro optimistis pasangan jagoannya bakal tampil memukau di debat perdana Pilpres 2024. Menurut dia, tema debat perdana merupakan "makanan sehari-hari" Ganjar-Mahfud.
"Prinsipnya, Pak Ganjar dan Pak MMD (Mahfud) percaya bahwa semangat supremasi hukum endingnya adalah penguatan supremasi sipil," kata Seno kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Debat perdana pasangan capres-cawapres bakal digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 12 Desember 2023. Tema yang disepakati ialah hukum, hak asasi manusia (HAM), pemerintahan, antikorupsi, dan penguatan demokrasi.
Baca Juga : Diberi Gelar Adat di Dua Daerah ini, Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo-Gibran Raih Suara Terbanyak
Semangat menguatkan supremasi hukum dan sipil, kata Seno, bakal jadi materi utama Ganjar-Mahfud dalam debat tersebut. "Dalam perspektif tersebut, penegakan HAM adalah bagian integral dari upaya paling dasar melaksanakannya," ucap Seno.
Seno mengatakan Ganjar-Mahfud bakal menekankan pentingnya penguatan demokrasi dalam aspek kebebasan pers, kebebasan berpendapat, serta perlindungan terhadap hak-hak sipil.
Tak kalah penting, paslon nomor urut 2 itu juga bakal menguatkan sistem perlindungan bagi pelapor kasus hukum. "Termasuk yang menyangkut penyalahgunaan kekuasaan," kata politikus muda PDI-Perjuangan tersebut.
Baca Juga : Pengamat: Pasangan Prabowo-Gibran Rawan Tersandera Kelompok Oligarki
Situasi HAM di Indonesia sempat disinggung Ganjar saat jadi pembicara dalam dialog terbuka bertajuk "Muhammadiyah Bersama Capres-Cawapres" di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Tangerang Selatan, Kamis (23/11) lalu. Ganjar menyebut rapor kinerja pemerintah dalam menegakkan HAM masih merah.
"Skornya 6,2 dari 10. Kita perlu memperkuat lembaga HAM. Yang ini (soal HAM) Pak Mahfud nanti bercerita jauh lebih banyak lagi karena mengalami, melihat, merasakan, bertindak," kata Ganjar.
Dalam dokumen visi-misi mereka, Ganjar-Mahfud menegaskan komitmen untuk menghormati dan melindungi HAM semua kelompok masyarakat. Upaya itu bakal diiringi dengan penyesuaian regulasi yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Kasus-kasus pelanggaran HAM juga bakal diupayakan untuk dituntaskan secara berkeadilan.
Baca Juga : Pakar HTN: Pilpres Satu Putaran Sulit Terwujud
Menurut Ganjar, HAM tidak ekslusif pada kasus-kasus kekerasan, kriminalisasi, dan pelanggaran kebebasan berpendapat saja. Ada banyak aspek dalam HAM yang kerap luput diperhatikan pemerintah saat ini.
“Inklusivitas kita seringkali kita lupakan. Disabilitas, ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), jaminan sosial kesehatan, mental health anak muda. Ini salah satu HAM yang kita bidik,“ ujar Ganjar.
Di bidang HAM, Ganjar sendiri tergolong punya rekam jejak yang mumpuni. Saat jadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar rutin menerima penghargaan di bidang HAM. Pada 2022, misalnya, KemenkumHAM menganugerahkan gelar kota/kabupaten peduli HAM untuk 35 kabupaten dan kota di Jateng.
Baca Juga : Strategi Ganjar-Mahfud Cegah "akal-akalan" di TPS
Ganjar juga piawai dalam merawat toleransi antarumat beragama di provinsi yang ia pimpin. Kota-kota di Jateng rutin masuk ke dalam jajaran kota paling toleran di Indonesia versi Setara Institute, semisal Kota Salatiga, Surakarta, Semarang, dan Magelang.