Kamis, 30 November 2023 15:15
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, bersama Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, melakukan sidak harga pangan di Pasar Panakkukang (Toddopuli), Makassar, Kamis (30/11/2023). (Foto: Pemkot Makassar)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, bersama Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, melakukan sidak harga pangan di Pasar Panakkukang (Toddopuli), Makassar, Kamis (30/11/2023).

 

Saat sidak ditemukan harga cabai rawit merah mengalami kenaikan Rp80 ribu per kg, sementara ikan kembung mengalami kenaikan Rp15 ribu per ekor dari harga sebelumnya.

"Kami turun langsung bersama forkopimda mengecek harga-harga pangan dalam rangka antisipasi Natal dan Tahun Baru. Secara umum terkendali kecuali ikan kembung yang diukur dalam inflasi rupanya banyak dijual ke pulau-pulau lain. Kenaikannya kurang lebih Rp15 ribu per kg. Yang juga stabil harganya itu cabai. Stabil naiknya, Rp80 ribu per kg," canda Bahtiar di hadapan awak media.

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Rencananya, Bahtiar juga akan membuat deklarasi antiinflasi harga cabai. Menurutnya, perlu diatasi agar tidak mengalami lonjakan tiap tahun. "Insyaallah ke depan kita akan coba buatkan deklarasi bebas inflasi cabai. Supaya ini tidak terulang." ujarnya.

 

Dia juga mengimbau agar seluruh kepala daerah kabupaten/kota agar melakukan pengecekan harga-harga jelang Nataru dan mengambil langkah untuk pengendaliannya.

Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, sementara itu mengatakan akan melakukan operasi pasar dalam dua tahap, yakni operasi pasar di area pasar dan di konter-konter di tiap kelurahan.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

"Kami akan bagi dua operasi pasarnya, yakni operasi pasar di area pasar dan operasi pasar di permukiman. Untuk pasar ada 10 mobil inflasi yang kita siapkan dan untuk permukiman melalui konter-konter dan kita akan fokus pada komoditas yang cenderung naik. Jadi, di situ kami akan potong lajunya. Jangan nanti naik baru kita operasi pasar," bebernya.

Untuk pengendalian inflasi, kata dia, tetap akan bersinergi dengan pemerintah provinsi. "Insyaallah modal kita adalah kekompakan provinsi dengan kota dan seluruh instansi terkait dan kita selalu men-share informasi. Semua kekuatan kita satukan untuk mengendalikan inflasi agar ekonomi terkendali," katanya.