RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, membuka Literasi Keamanan Siber pada Penyelenggaraan Pemilu, yang dilaksanakan di Hotel Gammara, Makassar, Senin (20/11/2023). Ia berharap kepada pemangku kebijakan terkait untuk memperkuat proteksi penyebaran informasi bohong atau hoaks.
"Kita perlu proteksi yang kuat untuk keamanan siber. Hampir semua pemerintahan lemah keamanan sibernya. Ini harus diproteksi untuk menghadapi pemilu dan pilkada serentak 2024," kata Bahtiar.
Sebagai mantan Kepala Pusat Penerangan Kemendagri, Bahtiar mengaku mengetahui bagaimana kerja-kerja kehumasan dan penyebaran informasi, apalagi pada tahun politik. Ia menyampaikan betapa pentingnya membangun narasi tunggal untuk kebutuhan tahun-tahun politik.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
"Kita harus membangun narasi tunggal. Ini harus ada manajemen tunggal dalam penyebaran informasi. Anggaran humas ini cukup besar untuk penyebaran informasi. Nah, jangan sampai kita kalah dari attacker (penyerang) yang sudah menjadi profesi baru saat ini," jelasnya.
Ia mengungkapkan, jumlah penduduk Sulsel 9,3 juta, sedangkan secara nonfisik bisa mencapai 90 juta. Pasalnya, satu orang bisa membuat sampai 10 akun anonim di media sosial.
"Ada satu orang bisa membuat 10 akun anonim berbeda-beda. Jadi, dari 9,3 juta itu bisa menjadi 90 juta, bahkan sampai 100 juta di sosial media," lanjutnya.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
Ia juga mengingatkan kepada seluruh pemangku kepentingan agar jangan sampai didikte smartphone, terkhusus soal algoritma pencarian di mesin pencarian, seperti google, media sosial seperti youtube, twitter, facebook, instagram, dan lainnya.
"Kita didikte oleh algoritma di smartphone. Itu pentingnya wawasan untuk memahami informasi. Literasi keuangan kita semua juga masih rendah, makanya ada masih ada penipuan," ungkapnya.
Kepala Dinas Kominfo-SP Sulsel, Andi Winarno Eka Putra, mengatakan kegiatan ini merupakan upaya untuk literasi keamanan siber pada penyelenggaraan pemilu dan pilkada serentak 2024.
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
"Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap penyebaran informasi, dan pengetahuan tentang penyelenggaraan pemilu dan pilkada serentak 2024," ujarnya.
Yang terpenting, kata Andi Winarno, bagaimana semua pemangku kepentingan betul-betul bisa menyortir informasi, mana yang bisa disebarkan, mana yang tidak. Apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini.
"Bagaimana mengawasi penyebaran hoaks terkait pencegahan pengelolaan data proses pemilu dan pilkada serentak," ucapnya.