Jumat, 10 November 2023 23:17
Editor : Lisa Emilda

RAKYATKU.COM, MAKASSAR-- Roadshow Gerakan Gadget Sehat Indonesia hadir di Kampus Politeknik Pariwisata (Poltekpar).

 

Roadshow tersebut dibuka oleh Direktur Poltekpar Makassar Herry Rachmat Widjaja dan dihadiri langsung oleh inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya, Sp.BS(K) dan dihadiri oleh sekitar 180 orang mahasiswa.

Dalam sambutan saat membuka kegiatan tersebut Direktur Poltekpar Makassar Herry Rachmat Widjaja menghaturkan terima kasih kepada tim dari Gerakan Gadget Sehat Indonesia yang bersedia berkunjung serta mengedukasi mahasiswa Poltekpar Makassar agar lebih bijak dalam menggunakan gawai yang dimilikinya.

Baca Juga : Poltekpar Inisiasi "International Conference on Marine Tourism and Hospitality Studies" Ada Tiga Hal yang Ingin Dicapai

“Saya rasa banyak mahasiswa kami yang masih menggunakan gadget dengan cara tidak sehat,  saya berharap kehadiran pak Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya dapat memberikan masukan dan edukasi kepada mahasiswa bagaimana cara menggunakan gadget yang sehat sehingga tidak menyebabkan dampak negatif terhadap mereka kedepannya” ujarnya.

 

Sementara itu Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajay dalam paparannya mengatakan bahwa Gerakan Gadget Sehat Indonesia mulai diinisiasi olehnya pada tahun 2022. Gerakan tersebut berawal dari maraknya pasien dengan gangguan saraf di rumah sakit yang mengeluhkan adanya rasa tegang dan sakit pada area kepala dan leher yang mana sebagian besar pasennya adalah anak-anak dan remaja.

“Pada saat pandemi Covid banyak sekolah yang menerapkan pembelajaran secara daring, sehingga orang tua cenderung permisif terhadap penggunaan gadget pada anak-anak mereka. Banyak pengguna gadget yang menggunakan gadgetnya dengan cara yang kurang tepat dalam durasi yang sangat lama sehingga tanpa disadari mulai menimbulkan kerusakan struktur tulang belakang leher. Mereka hanya menyadari bahwa kepala mereka merasa tegang” jelasnya.

Baca Juga : Unik, Poltekpar Makassar Luluskan 561 Mahasiswanya di Salah Satu Ikon kota Makassar. Begini Kata Sandiaga Uno

Lebih lanjut dia menjelaskan salah satu cara mencegah potensi terjadinya gangguan saraf akibat penggunaan gawai adalah dengan memperbaiki posisi tubuh saat sedang menggunakannya. Posisi terbaik saat sedang menggunakan gawai adalah mata sejajar dengan layar utama pada gawai baik itu handphone maupun computer atau laptop. Kemudian disarankan setiap 1 jam sekali Stretching atau peregangan otot mulai dari kepala, tangan hingga kaki.

Agnes Mutiara Putri salah seorang mahasiswi Program Studi Pengelolaan Perhotelan yang mengikuti kegiatan tersebut menuturkan bahwa dari seminar kali ini dirinya mendapat banyak insight seputar dampak penggunaan gawai secara berlebihan.

"Ternyata derajat kemiringan kepala saat menunduk pun berpengaruh ke beban berat yang harus ditopang oleh tulang dan syaraf leher kita. selama ini aku sendiri tidak pernah sadar dengan hal hal semacam ini" tuturnya.

Baca Juga : Direktur Poltekpar Makassar Tutup Rangkaian Kegiatan Dalam Rangka Dies Natalis Ke 33

Gerakan Gadget Sehat di inisiasi oleh Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya, Sp.BS(K) beliau merupakan Dokter Spesialis Bedah Saraf yang menamatkan pendidikan Spesialis Bedah Saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Beliau menyelesaikan pendidikan terakhirnya pada jenjang Doktoral (S-3) di Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Bedah Saraf Universitas Sumatera Utara pada tahun 2012.

Gerakan Gadget Sehat Indonesia merupakan solusi dari salah satu dampak perkembangan teknologi, Indonesia akan memiliki ledakan bonus demografi pada tahun 2045, bonus demografi ini bisa menjadi peluang dan menjadi tantangan bagi negara ini, maka dari itu gerakan ini lahir untuk menjadi solusi bagi seluruh elemen masyarakat, agar lebih waspada bagaimana menggunakan gadget.

Selain mengunjungi Kota Makassar kegiatan Roadshow Gerakan Gadget Indonesia telah dan akan mengunjungi beberapa kota lainnya di Indonesia yakni Banda Aceh, Jambi, Padang, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, dan Sidoarjo. (**)