RAKYATKU.COM, MAKASSAR-- Kemajuan teknologi di era modernisasi tentunya sangat dibutuhkan oleh kaum urban seperti saat ini.
Tidak dipungkiri semakin berkembangnya teknologi kejahatan digital juga semakin banyak. Bahkan lagi tren disebut "Tuyul Digital".
Menurut Teguh Arifiyadi, Plt. Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dilansir dari situs ada 5000 laporan tindakan penipuan (fraud) yang masuk ke website Kemkominfo setiap minggunya.
Baca Juga : Online Expo BCA Syariah Tawarkan Solusi Pembiayaan KPR Syariah
"Sejak Maret 2020 hingga saat ini total pengaduan yang kami terima hampir 200.000 laporan fraud dengan media yang paling banyak digunakan adalah Whatsapp dan Instagram. Statistik ini menunjukkan Indonesia sudah dalam situasi emergency kejahatan siber," ujarnya seperti yang di kutip dari situs cnbcindonesia.com
Direktur IT PT Bank BCA Syariah, Lukman Hadiwijaya, mengatakan di pertengahan tahun 2023 BCA Syariah Mobile mencatat pertumbuhan transaksi sebesar 47,6% secara tahunan (yoy) mencapai 2,2 juta transaksi di Juni 2023.
Kesadaran masyarakat untuk bertransaksi dengan e-channel semakin meningkat dibandingkan dengan transaksi di cabang.
Baca Juga : BCA Syariah Catat Kinerja Positif Sepanjang Semester I 2021
Frekuensi transaksi BCA Syariah Mobile mencapai 63% dari keseluruhan transaksi nasabah di BCA Syariah. Transaksi di cabang sebesar 3%, sementara ATM dan EDC secara total mencapai 33% dan sisanya pada internet banking sebesar 1%.
"Dari data di atas menunjukkan masyarakat urban lebih banyak bertransaksi menggunakan teknologi digital bahkan sudah jarang yang menggunakan uang tunai untuk bertransaksi, dengan kemudahan yang ditawarkan perbankan masyarakat harus tetap menjaga keamanan data pribadinya termasuk kepada petugas perbankan itu sendiri sehingga yang disebut " Tuyul Digital" tidak bisa mengakses data nasabah.
Tuyul digital biasanya beraksi dalam bentuk:
1. Akses Ilegal
Kejahatan seperti ini biasanya terjadi karena pelaku memaksa masuk atau mengakses akun nasabah tanpa sepengetahuannya
2. Phising
Kejahatan ini terjadi bukan di indonesia saja tetapi di dunia dimana pelakunya mengincar korbannya melalui email atau pesan di media sosial dan meminta data pribadinya.
3. Penipuan OTP
Kejahatan ini lagi marak terjadi di Indonesia, biasanya pelaku menghubungi nasabah untuk meminta OTP atas transaksi digital yang tidak dilakukan nasabah.
4. Konten Ilegal
Kejahatan ini biasanya mengarah ke SARA atau pornografi
5. Terrorisme
Kejahatan ini merupakan kejahatan global yang mengancam negara.
Oleh karena itu, BCA Syariah komitmen menjaga kerahasiaan data nasabah dan secara berkelanjutan akan terus meningkatkan fitur dan layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transaksi perbankan yang mudah dan aman.
"Rahasiakan data pribadi anda, jangan mudah percaya dengan penawaran yang tidak diketahui sumbernya, hubungi BCA Syariah jika nasabah merasa ada tawaran yang mencurigakan," akhirnya.