Selasa, 26 September 2023 09:11
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat panen kentang di Desa Limbong, Kecamatan Rongkong, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Ahad (24/9/2023). (Foto: Pemkab Luwu Utara)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, ikut memanen kentang di Desa Limbong, Kecamatan Rongkong, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Ahad (24/9/2023).

 

Kentang tersebut, kata Indah, tidak hanya menyuplai kebutuhan dalam daerah, tetapi juga sudah dikirim ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, dan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

"Informasi pemilik lahan bahwa kentang ini dikirim melalui Pelabuhan Parepare ke IKN. Jadi, ke depan kita berharap Pelabuhan Munte dapat segera. Atau melalui Pelabuhan Belang-Belang jika akses jalan sudah tembus ke Sulawesi Barat. Itu yang kita harap sebenarnya melalui ruas Mabusa ke Seko Lemo tembus ke Pelabuhan Belang-Belang," ujarnya.

Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera

Indah berharap masyarakat di dataran tinggi yang memiliki lahan dapat melakukan hal yang sama. Sebab, kentang paling cocok di suhu yang dingin dan paling bagus ditanam di ketinggian 1400-an mdpl ke atas.

 

"Saya mengajak pada masyarakat yang memiliki lahan terutama yang berada di ketinggian bisa juga melakukan hal yang sama. Karena ini tidak butuh perawatan yang rumit apalagi sepanjang tahun sinar matahari cukup," tutur Indah.

"Terlebih kepada para pemuda, jangan takut kotor, ayo jadi petani milenial. Sebab, tidak ada artinya gengsi jika kantong kosong," tambahnya.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan

Petani kentang asal Jawa Barat, Ilyas Supratna, menyebutkan saat ini sedang mengembangkan kentang di lahan sekitar dua hektare dan mengajak masyarakat.

"Kentang bisa dipanen 80-100 hari tergantung kebutuhan pasar. Jelang hari raya biasanya lebih cepat karena juga kebutuhan pasar dan petani. Satu hektare biasanya bersih sekitar Rp50 juta dan dalam setahun bisa dua kali panen," terangnya.

"Jadi, untuk masyarakat di sekitar Limbong itu, peluang usaha sangat terbuka, karena tidak semua daerah seperti Rongkong ini. Ini ketinggiannya 1.600 mdpl sangat ideal untuk pengembangan khususnya kentang dan jika kentang jadi sayuran yang lain juga jadi. Karena kalau kol jadi, bawang merah jadi, cabai jadi belum tentu kentang jadi, itu pengalaman saya di beberapa daerah di Indonesia," jelasnya.

Baca Juga : Feri Fadri Asal Bone Raih Podium I Masamba Run

Ia juga mengatakan kentang bisa ditanam sepanjang tahun di Rongkong karena daerahnya dingin. Ke depan, ia bercita-cita mengajak masyarakat lebih banyak lagi agar tersedia pasokan yang lebih besar.

"Kalau di Eropa, misalnya, yang memiliki empat musim itu hanya bisa satu kali menanam kentang. Kalau di Rongkong ini bisa sepanjang tahun menanam kentang karena daerahnya yang dingin. Jadi, sangat potensial," tuturnya.