Senin, 25 September 2023 08:15
Pj (Penjabat) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin. (Foto: Pemprov Sulsel)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan mengecek angka inflasi seluruh daerah di Sulsel. Pasalnya, selama ini hanya lima daerah representatif Sulsel yang diukur inflasinya.

 

Lima daerah tersebut, yakni Kota Makassar, Parepare, Palopo, Kabupaten Bulukumba, dan Bone.

"Seluruh daerah kita cek inflasi di daerah. Kalau tidak ada anggaran, kita kasi anggaran dari APBD Pemprov Sulsel," ujar Pj (Penjabat) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, dikutip dari laman resmi Pemprov Sulsel, Senin (25/9/2023).

Baca Juga : Mensos RI Apresiasi Penanganan Bencana Banjir dan Longsor di Sulsel

Selain itu, Bahtiar menugaskan kepada seluruh ASN lingkup Pemprov Sulsel agar menanam cabai di rumahnya masing-masing.

 

"Ini semua ASN saya tugaskan untuk tanam cabai, semua harus ada di depan rumah masing-masing," tutur Direktur Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini.

Menurutnya, salah satu yang mempengaruhi inflasi saat ini adalah ketersediaan makanan bersumber dari laut. Selain itu, ketersediaan makan minum, energi, dan air.

Baca Juga : Pemprov Salurkan Bantuan Kemanusiaan OPD untuk Korban Bencana Banjir dan Tanah Longsor

"Maka siapa yang produksi makanan terbanyak akan menjadi negara yang dihargai," ucapnya.

Kemudian bagaimana pertumbuhan ekonomi di Sulsel dipengaruhi ketersediaan listrik yang memadai untuk kebutuhan industri.

"Kemudian energi di Sulsel, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, membutuhkan bantuan dari PLN untuk penambahan pembangunan di Kawasan Industri Bantaeng. Jadi, saya harus komunikasi segera dengan PLN di pusat," ungkapnya.

Baca Juga : Penjabat Gubernur Pastikan Ketersediaan Bahan Pangan Warga Korban Bencana di Desa Kadundung

Untuk menunjang kebutuhan air bagi masyarakat di musim kemarau panjang yang terjadi tahun ini, pemerintah bekerja sama TNI akan mengembangkan sumur bor. Menurutnya, satu sumur bor bisa mengairi sampai 35 rumah di saat kemarau panjang saat ini.

"Kemudian kita berharap bisa buat hujan buatan untuk kebutuhan masyarakat pertanian. Atau di tanah bisa membuat sumur bor dengan anggaran hanya Rp60 jutaan, sudah bisa menikmati air satu titik bisa sampai 35 rumah," jelasnya.