Sabtu, 23 September 2023 13:48
Penyerahan bantuan kapal Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Jumat (22/9/2023). (Foto: Pemprov Sulsel)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyerahkan delapan unit kapal dengan rata-rata harga Rp75 juta per unitnya untuk nelayan di Kabupaten Bulukumba.

 

Bantuan kapal diserahkan secara simbolis Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, didampingi Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sulsel, M. Ilyas.

"Delapan unit kapal untuk para nelayan ini merupakan stimulan untuk para nelayan kita. Jadi, kalau memang melihat jumlah nelayan kita 2.800 orang, itu belum seberapa unitnya. Kita berikan juga ke daerah lain 10 unit," beber Bahtiar di sela penyerahan bantuan yang disertai tanya jawab bersama tokoh masyarakat dan nelayan, di Kecamatan Bontobahari, Bulukumba, Jumat (22/9/2023).

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Menurutnya, sangat tidak rasional dengan luas dan panjang pesisir laut di Sulsel, potensi perikanan laut hanya menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp3 miliar.

 

"Ini Sulsel memiliki panjang pantai sangat panjang sekali, tapi sumbangsih untuk PAD kita hanya Rp3 miliar. Potensi kelautan yang besar di daerah Sulsel ini harus lebih bisa memperbaiki kesejahteraan masyarakat nelayan kita," terangnya.

Dengan mendengarkan langsung masukan dan harapan dari para nelayan, kata Bahtiar, pemerintah dapat mengetahui apa saja yang menjadi kendala dari masyarakat nelayan di Sulsel. Apalagi, Bulukumba memiliki bupati pada sosok Andi Muchtar Ali Yusuf yang sudah memiliki pengalaman panjang terkait perikanan dan kelautan.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

"Saya melakukan kegiatan ini sekaligus berdialog dengan pemangku kepentingan terkait. Bupati Bulukumba ini adalah profesornya ikan. Jangan lihat beliau sebagai bupati, tapi lihat beliau sebagai seorang praktisi, mengerti yang tertulis dan keadaan alam laut. Itu adalah orang yang setiap hari bersama laut," jelasnya.

"Memang APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kita kurang tapi kita harus susun ulang manajemen tata kelola laut kita. Kalau tahun ini cuma Rp3 miliar per tahun, bisa nggak tahun depan naik Rp30 miliar, tahun depannya naik Rp300 miliar, tahun depannya lagi naik Rp3 triliun," sambungnya.

Dengan demikian, kata Bahtiar, maka akan ada perbaikan kehidupan masyarakat. "Ikan itu pasti berlindung dari karang-karang itu. Kalau karang itu tidak ada, lalu apa tempat dia tinggal. Nah, Pak Bupati ini menyediakan rumah untuk ikan, namanya rumpon, rumah buatan. Di situ ada plankton yang akan menjadi makanan ikan, kalau ada ikan kecil ada ikan besar. Nah rumah-rumah ikan ini harus diperbanyak," tuturnya.