BANTAENG -- Balai Besar Guru Penggerak Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng, melaksanakan Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan 7 yang diselenggarakan di Aula Hotel Ahriani, Sabtu (8/7).
Program kegiatan ini dilakukan secara luring yang menghabiskan 3 modul. Modul yang pertama yaitu tentang bagaimana paradigma dan visi guru penggerak, modul kedua tentang praktek pembelajaran yg berpihak kemurid, dan modul ketiga tentang pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah.
Pada kesempatan itu, Perwakilan Balai Guru besar penggerak Sulsel dalam sambutanmya, mengatakan bahwa calon guru penggerak sudah bisa kearah pengawas dan menjadi kepala Sekolah, setelah mengikuti kegiatan ini selama 6 bulan lamanya.
Baca Juga : Bupati Bantaeng Lantik Puluhan Pejabat Baru
“Alur perjalanan kami sebagai seorang guru penggerak sudah teruji. sebanyak 22 orang yang lolos dalam program ini kami merasa sedih karena jumlah pendaftar dalam angkatan 7 sangat sangat sedikit yang minati. Dengan adanya program ini bukanlah akhir dan perjuangan kita. kami berharap dukungan dari dinas pendidikan dan Pemda” pungkasnya.
Sekda Bantaeng, Abdul Wahab mengatakan, bahwa menjadi guru adalah tugas yang ringan tetapi berat dilakukan.
“Setiap guru itu sangat penting peranannya, oleh karena itu, bagi kita sebagai calon guru penggerak mampu menjadi leadership”.
Baca Juga : Jelang Akhir Masa Jabatan, Ilham Azikin: Jaga Kebersamaan
Kegiatan dilakukan pula Pengukuhan Calon Guru Penggerak oleh Bupati bantaeng yang diwakili oleh Bapak Sekda Kab. Bantaeng. Serta dilakukan pula, orasi singkat dari calon guru penggerak angkatan 7.