Kamis, 24 Agustus 2023 13:09
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Universitas Hasanuddin mengunjungi pusat persemaian (nursery) PT Vale seluas 2,5 hektare berkapasitas 750 ribu bibit per tahun. Pusat persemaian ini telah terintegrasi menjadi Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea. (Foto: PT Vale Indonesia)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, LUWU TIMUR - PT Vale Indonesia berkolaborasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur (Lutim) dan Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik.

 

Kolaborasi KKN tematik bukan pertama kalinya dilaksanakan melainkan sudah memasuki angkatan ketiga dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai latar belakang disiplin ilmu.

Ada yang berbeda pada pelaksanaan KKN tematik yang diikuti mahasiswa Unhas selama 44 hari di Luwu Timur. Kali ini, mahasiswa diajak menjajal salah satu fasilitas milik PT Vale, yakni Taman Kehati Sawerigading Wallacea, Sorowako, Luwu Timur.

Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

Di tempat ini, mahasiswa melaksanakan tur singkat kemudian dilanjutkan forum group discussion (FGD) dan evaluasi dirangkaikan pelepasan dan penutupan KKN tematik gelombang 110.

 

Penutupan dihadiri perwakilan Pemkab Luwu Timur, Kepala Desa Tobarano, Dosen Pendamping KKN (DPK), Syarifuddin M. Parenreng, Director External Relations PT Vale, Endra Kusuma, dan Senior Manager Social Development Program PT Vale, Ardian Indra Putra.

Endra mengatakan PT Vale menjalin kerja sama dengan Unhas dalam pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan. Salah satunya menempatkan mahasiswa KKN tematik Unhas di wilayah pemberdayaan PT Vale. Hal ini sejalan dengan salah satu perilaku utama perseroan, yakni mendengarkan dan melibatkan masyarakat luas secara aktif.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

"Dalam Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RI PPM) PT Vale, memang ada satu bagian tentang dukungan terhadap pembangunan Lutim yang melibatkan kelompok pemuda pelajar dan mahasiswa," katanya dalam rilis pers, Rabu (23/8/2023).

Menurut Endra, keterlibatan dan partisipasi dari mahasiswa Unhas melalui KKN tematik merupakan bagian kolaborasi pentahelix. Model pentahelix adalah sinergi dari lima pemangku kepentingan, yakni bisnis atau perusahaan, pemerintah, komunitas, media, dan akademia. Melalui pendekatan pentahelix, PT Vale berharap pembangunan perdesaan menjadi semakin optimal.

"Mahasiswa memiliki ilmu dan teori sehingga kita merasa perlu menjembatani mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuannya. Kita harapkan mereka dapat menghadirkan inovasi dan terobosan yang dapat memajukan program pembangunan di desa. Hal itu kita dorong sehingga selama KKN, salah satu prioritas mereka adalah menyasar program PPM-PKPM" jelasnya.

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

Endra mengapresiasi hasil kerja mahasiswa KKN tematik Unhas yang dipaparkan pada kegiatan FGD dan evaluasi ini. Dari kurang lebih 104 program kerja yang digagas peserta KKN, 48 di antaranya berkontribusi langsung pada perbaikan program PPM.

"Kita lihat dari paparan mahasiswa luar biasa ide kreatifnya. Juga ada masukan-masukan yang lebih spesifik bisa membantu pengembangan usaha masyarakat, seperti peternakan, pertanian, hingga pengolahan sampah organik," paparnya.

Selain itu, Endra juga menyampaikan pesan-pesan motivasi bagi mahasiswa. "Dunia kerja merupakan dunia yang sangat dinamis penuh tantangan. Ada tiga hal yang perlu diperkuat semasa menuntut ilmu di perguruan tinggi, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan paling penting adalah attitude atau sikap" tegasnya.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

"Prinsip perusahan yakni, hire attitude, train knowledge and skill. Keterampilan dan pengetahuan bisa dilatih, tetapi attitude adalah komponen yang penting dalam membentuk karakter. Sementara, karakter yang baik itu yang perusahaan butuhkan," lanjutnya.

Koordinator KKN Temanik Unhas Sektor Luwu Timur, Syarifuddin, mengatakan model kolaborasi PT Vale dengan Unhas saling melengkapi. "Dari sisi kampus kami memiliki sumber daya, yaitu mahasiswa dengan pengetahuannya dan PT Vale memiliki program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Melalui program tersebut mahasiswa mengaplikasikan teori yang didapatkan di kampus agar bermanfaat bagi masyarakat," tuturnya.

Ia juga memuji program PPM PT Vale. Menurutnya, program-program perseroan sangat bagus karena bersentuhan langsung dengan masyarakat dan dampaknya dapat langsung dirasakan.

Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%

"PPM ini sangat bagus berbeda dengan program perusahaan lainnya. Apalagi PT Vale melibatkan disabilitas dalam menjalankan program ini. Hal itu merupakan praktik nyata nilai-nilai inklusi sosial. Artinya, PT Vale sadar bahwa semua orang berhak atau memiliki kesempatan yang sama, dan Unhas siap membantu apa yang dibutuhkan oleh PT Vale," jelasnya.

Perspektif Baru tentang Pertambangan PT Vale

Mahasiswa KKN tematik Unhas mengaku terkesan dengan program PT Vale terkait lingkungan dan sosial yang dijalankan selama ini. Bahkan, PT Vale dianggap berhasil mengubah stigma mahasiswa Unhas mengenai perusahaan pertambangan yang hanya merusak lingkungan.

Stigma itu terbantahkan, khususnya setelah mereka mengunjungi pusat persemaian (nursery) PT Vale seluas 2,5 hektare berkapasitas 750 ribu bibit per tahun. Pusat persemaian ini telah terintegrasi menjadi Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea.

Selama kunjungan di nursery, mereka mendapatkan penjelasan mengenai proses pertambangan berkelanjutan yang dijalankan PT Vale. Mulai dari penambangan, kemudian melakukan reklamasi, hingga rehabilitasi lahan dan revegetasi.

Menurut seorang peserta KKN tematik Unhas, Ima Kharisma, pernyataan tentang PT Vale tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan tidak benar adanya. "Ternyata PT Vale tidak hanya melakukan reboisasi di wilayah bekas tambangnya, tetapi juga melakukan reboisasi di daerah aliran sungai (DAS) di 13 kabupaten se-Sulsel," ungkapnya.

Ima juga mengaku takjub karena PT Vale mampu memproduksi sendiri bibit pohon. "Seluruh bibit pohon yang ditanam PT Vale, semuanya diambil dari nursery yang ditanam dan dirawat sendiri," jelasnya.

Peserta KKN Posko Matompi itu juga memuji program PPM PT Vale yang dianggapnya sangat detail dan bersentuhan langsung dengan masyarakat bahkan kelompok disabilitas. Salah satunya program di desa yang ditempatinya, yakni Desa Matompi, PT Vale membantu Kelompok Pemuda Woliko membuat peternakan ayam kampung organik dengan ketua kelompok yang juga penyandang disabilitas.

"Kami sangat bahagia bisa dilibatkan dalam program ini karena bisa bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya.

Selama menjalani KKN di Desa Matompi, Ima dan temannya sangat serius memberikan pendampingan kepada Kelompok Pemuda Woliko mengembangkan usaha peternakan. Pendampingan mereka awali dengan observasi, kemudian memetakan masalah dan menawarkan solusi untuk permasalahan yang dihadapi.

"Hasil observasi kami, ada beberapa permasalahan. Pertama, kurang efektifnya pemasaran digital dan logo desain produk yang kurang menarik. Untuk pemasaran digital, kami menilai kelompok ini kurang memanfaatkan digital marketing atau media sosial. Selama ini, pemasarannya sangat sempit hanya sekitar Sorowako dan Towuti, sementara kami melihat mereka bisa menjangkau hingga luar Luwu Timur. Kami juga membuatkan logo yang lebih menarik," jelasnya,

Inovasi untuk peningkatan kualitas program PPM juga dilakukan Posko Parumpanai. Mahasiswa KKN di Posko Parumpanai melakukan pendampingan terhadap petani padi organik. Kordes Posko Parumpanai, Andi Jufriadi Arsimit, memuji PT Vale yang mampu menghadirkan padi organik di tengah-tengah masyarakat yang sudah terbiasa dengan padi nonorganik.

Menurutnya, padi organik selain menjanjikan dari segi ekonomi juga lebih sehat dan ramah lingkungan.

BERITA TERKAIT