Rabu, 09 Agustus 2023 17:34
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, WAJO - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Selatan menggelar lomba Nanre Sokkoreng, makanan khas Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan yang terbuat dari beras ketan.

 

Kegiatan ini digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Callaccu, Sengkang, Selasa, 8 Agustus 2023. Lomba digelar dalam rangka memeriahkan Expo Dekranasda Sulsel Kreatif Andalan 2023.

Ketua Bidang Kemitraan Dekranasda Sulsel Andi Hamdaniah Irawan mengatakan lomba tersebut diikuti oleh 142 desa di kabupaten Wajo. Tujuannya untuk melestarikan kuliner tradisional.

Baca Juga : Wagub Sulsel Kunjungan ke PT Vale di Sorowako: Puji Komitmen Lingkungan Perusahaan

"Ini adalah salah satu objek untuk memajukan kebudayaan. Salah satunya adalah pengetahuan kuliner tradisional," kata Hamdaniah.

 

Sokkoreng adalah makanan khas kabupaten Wajo yang sudah jarang dijumpai. Bentuknya seperti tumpeng khas Bugis, yang terdiri dari tiga jenis nasi ketan.

"Jadi lomba ini sangat baik sekali untuk menjaga kebudayaan leluhur dari cara masak khas Kabupaten Wajo. Hasil dari lomba ini dinikmati langsung oleh bapak Gubernur, Bupati dan seluruh tamu undangan," jelasnya.

Baca Juga : Ketua TP PKK Sulsel Naoemi Octarina Terima Kunjungan Pengurus PGRI

Selain lomba Nanre Sokkoreng, Expo Dekranasda Sulsel Kreatif Andalan 2023 bertema "mengembalikan kejayaan Sutera di Sulawesi Selatan" juga dimeriahkan lomba lainnya seperti fashion show dan lomba mewarnai.

Ketua Dekranasda Kabupaten Wajo Sitti Maryam menambahkan Nanre Sokkoreng adalah kuliner tradisional Wajo yang cara penyajiannya dibentuk seperti kerucut dan biasanya disajikan dalam nampan beserta lauk pauk pelengkapnya.

Dapat dikatakan Nanre Sokkoreng adalah tradisi lama khas Bugis Kerena proses pembuatannya yaitu songkolo yang sesungguhnya tidak dikukus tetapi dimasak di atas belanga dengan menggunakan anyaman daun lontar yang disebut dengan assokkoreng.

Baca Juga : Hadiri Rakor Pengairan Pertanian di Makassar, Hermanto Tegaskan Dukungan pada Petani Lokal

"Itu artinya tempat membuat ketan. Tradisi ini sudah hampir punah sehingga gagasan ini muncul pada masyarakat kecamatan Bola oleh Keluarga Prof Wahyuddin Latunreng," kata Sitti.

Ia melanjutkan menu itu sudah mengalami revitalisasi menjadi menu suguhan bagi tamu agung sehingga menjadi ciri khas Wajo. Apalagi Wajo adalah penghasil pangan terbesar serta peternakan, perikanan dan perkebunan.

"Jadi zaman dahulu nanre Sokkoreng disajikan pada acara hajatan, haqikah, dan pengantin dengan bahan utama beras ketan merah, ketan hitam, atau ketan putih dengan menggunakan lauk lengkap bugis bale sekke," jelasnya.

Baca Juga : Pimpin Apel Satpol PP di Wajo, Gubernur Sulsel Naik Mobil Listrik Jeep Cek Kesiapan Pasukan

Bupati Kabupaten Wajo Amran Mahmud juga mengatakan Nanre Sokkoreng sudah didaftarkan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) sesuai pasal 38 Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta.

Ia pun mengapresiasi seluruh kepala desa yang mengikuti lomba tersebut. Menurutnya salah satu karya budaya pengetahuan tradisional yang wajib dilestarikan adalah kuliner.

"Dan melalui ajang Expo Dekranasda Sulsel ini kita perkenalkan melalui lomba Nanre Sokkoreng," ungkapnya.

Baca Juga : Dinsos Sulsel Salurkan Bantuan Korban Bencana Kebakaran di Makassar

Hadir langsung pada kegiatan tersebut Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, sejumlah Bupati dan Wali kota se Sulawesi Selatan, dan ketua Dekranasda Kabupaten/Kota.

BERITA TERKAIT