Kamis, 03 Agustus 2023 08:56
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (kanan), menjadi pembicara pada forum internasional Meeting of Governors and Mayor of ASEAN Capitals (MGMAC) dan ASEAN Mayor Forum (AMF) 2023.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, mendapat kehormatan menjadi pembicara pada forum internasional Meeting of Governors and Mayor of ASEAN Capitals (MGMAC) dan ASEAN Mayor Forum (AMF) 2023.

 

Kegiatan ini diikuti 500 peserta yang meliputi gubernur dan wali kota negara-negara ASEAN, perwakilan asosiasi pemerintah daerah dari negara anggota ASEAN, community permanent representative ASEAN, mitra kerja sama, dan badan multilateral lainnya.

Berlangsung di Hotel Fairmont Jakarta, 1-2 Agustus 2023, forum internasional ini dibuka Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, didampingi Sekjen ASEAN, Kao Kim Hourn, dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Baca Juga : Optimisme Makassar Menjadi Kota Kreatif UNESCO Berkat Keunikan Coto Makassar

Sebagai rangkaian KTT ASEAN 2023 yang akan digelar di Jakarta, forum ini membahas lima isu strategis, yakni pertumbuhan ekonomi inklusif, transformasi digital, kota tangguh dan aksi iklim, lokalisasi SDGs, serta mobilitas berkelanjutan untuk mempercepat kota nol emisi bersih.

 

Dalam forum internasional tersebut, Danny Pomanto, sapaan Wali Kota Makassar, tampil pada panel sesi dua dan membahas tentang transformasi digital yang dimoderatori Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.

Di hadapan wali kota dan gubernur negara ASEAN, Danny Pomanto memaparkan delapan kunci keberhasilan digitalisasi dalam tatanan sistem pemerintahan, yakni public engagement, big data, smart system, inovasi city apps, operating and maintanance, public acceptance, updating management, dan bertransformasi menuju Makassar Metaverse.

Baca Juga : Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Terima Kunjungan Tim Morula IVF

"Itulah kenapa Kota Makassar membutuhkan digitalisasi untuk melayani masyarakat dan mengelola sumber daya yang ada," ujar Danny Pomanto di sela-sela diskusi panel, Selasa (1/8/2023).

Kata dia, ada beberapa poin yang menjadi target dan sasaran digitalisasi di Makassar, seperti informasi yang transparan, data real time, konektivitas sumber daya, pengurangan biaya, dan quick response.

"Termasuk juga menyediakan data yang lebih akurat, hasil mudah diakses, lebih adaptif, dapat disesuaikan (customised), hasilnya terakumulasi, dan sistem yang lebih aman," jelasnya.

Baca Juga : KALLA dan Pemkot Makassar Teken MoU Revitalisasi Taman Hasanuddin

Danny Pomanto mencontohkan transformasi digital di Makassar, yaitu penerapan homecare dan aplikasi telemedicine yang memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan.

"Kita juga mempunyai aplikasi Pakinta (Pajak Terintegasi dan Terdigitalisasi) yang memudahkan masyarakat dalam membayar pajak daerah yang berdampak pada peningkatan pendapatan daerah," ungkapnya.

Contoh lain pada saat pandemi Covid-19, Makassar menerapkan manajemen QR Code melalui program Makassar Recover untuk memisahkan masyarakat yang terdampak dan tidak terdampak sehingga lebih cepat pulih.

Baca Juga : Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Makassar Hadiri ASITA Business and Travel Fair

"Jadi, kunci keberhasilan transformasi digital adalah public acceptance terhadap program. Kita juga perlu ada kebijakan mengenai open data di ASEAN supaya bisa terkumpul data yang bisa diperbandingkan dengan mudah se-ASEAN. Misalnya, data kenaikan muka air laut," tuturnya.