Kamis, 03 Agustus 2023 08:15
Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso, saat mengunjungi PT Vale Indonesia di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (Foto: PT Vale Indonesia)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, LUWU TIMUR - Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso, mengunjungi PT Vale Indonesia di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, selama dua hari, Selasa (1/8/2023) dan Rabu (2/8/2023). Kedatangan Mayjen Totok disambut Wakil Presiden Direktur (Wapresdir) PT Vale, Adriansyah Chaniago, dan Bupati Luwu Timur, Budiman.

 

Mayjen Totok melihat praktik pertambangan PT Vale, yakni penambangan bijih nikel, pengangkutan, pemrosesan di pabrik pengolahan, dan meninjau pusat pembibitan. Ia juga melakukan penanaman pohon di Taman Kehati Sawerigading Wallacea.

Usai berkeliling, Mayjen Totok mengaku terkesan dengan praktik pertambangan PT Vale. "Saya berkepentingan untuk melihat area pertambangan PT Vale karena masuk sebagai objek vital nasional. Kehadiran saya untuk melihat sejauh mana kondisi dan proses bisnis nikel di PT Vale. Saya dijelaskan bagaimana mulai dari proses di mining, bagaimana penggalian ore, pengangkutan, bagaimana sistem reklamasinya, semua sudah cukup bagus,” ujarnya.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

Mayjen Totok mengapresiasi komitmen PT Vale dengan melakukan upaya pelestarian lingkungan. Selain melakukan proses industri dengan hasil karbon yang rendah juga diiringi dengan upaya pelestarian lingkungan.

 

Pelestarian lingkungan dengan penanaman pohon dilakukan PT Vale di fasilitas pembibitan yang berkapasitas 700 ribu bibit per tahun. Fasilitas ini dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan rehabilitasi dan penanaman kembali di kawasan pertambangan.

Pada fasilitas pembibitan tersebut, Mayjen Totok juga berkesempatan melakukan penanaman pohon berjenis polonangka. Polonangka merupakan salah satu jenis pohon langka dan sering kali dimanfaatkan sebagai perabot karena sifatnya yang tahan rayap.

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

"PT Vale ini mempunyai ide yang sangat bagus, menanam pohon dengan harapan pohon ini sekian tahun ke depan sudah bisa menjadi pelindung, penahan air dan bisa juga dimanfaatkan. Juga yang tidak kalah pentingnya, bisa mengedukasi generasi muda supaya peduli dengan penghijauan, karena tanpa tanaman negara kita akan terjadi banyak bencana. Dengan tanaman, insyaallah, semua bisa mengurangi bencana kepada kita", tuturnya.

Pada hari kedua, Mayjen Totok dan rombongan diajak melihat Danau Matano dari dekat. Rombongan diangkut perahu yang diistilahkan dengan raft dan dibawa berkeliling danau terdalam di Asia Tenggara tersebut.

Kunjungan ke danau ini untuk menunjukkan salah satu bukti nyata komitmen pertambangan berkelanjutan PT Vale di Sorowako. Selama sejam, Mayjen Totok dan rombongan sarapan di atas raft sambil mendatangi Goa Air, salah satu spot favorit ketika berwisata di Matano.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Tampak Wapresdir PT Vale, Adriansyah Chaniago, menjelaskan bagaimana PT Vale bisa mempertahankan kualitas air danau selama 55 tahun beroperasi.

"Kami terus berkomitmen menerapkan praktik pertambangan baik atau good mining practices demi keberlanjutan dan masa depan masyarakat di areal operasional PT Vale. Bisa dipastikan seluruh tata kelola yang dijalankan mengacu pada nilai-nilai perusahaan," jelasnya.

Bela Negara Kerja Sama PT Vale

Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%

Selain itu, Mayjen Totok juga mengunjungi pelatihan bela negara yang dilaksanakan PT Vale bekerja sama Kodim 1403/Palopo. Ia menyampaikan, pelatihan ini merupakan kepentingan lembaganya untuk menanamkan dan menjaga semangat nasionalisme serta berkontribusi meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Kemajuan ekonomi dilihat juga dari keamanan, kenyamanan, dan terutama yang sangat mendukung adalah kualitas SDM. SDM bisa unggul jika lengkap. Jadi, jangan hanya berpikir dari sisi ekonomi, tapi juga punya nilai militan. Cinta terhadap daerahnya dan secara utuh mencintai NKRI," ungkap Mayjen Totok.

Sementara, Adriansyah menyampaikan pelatihan dapat berkontribusi untuk produktivitas perseroan. “Pelatihan seperti ini mampu membentuk kedisiplinan karyawan. Kami melihat operasi pertambangan seperti PT Vale ini membutuhkan penguatan kedisiplinan,” ungkapnya.

Baca Juga : PT Vale Raih Penghargaan Terbaik Sektor Bahan Dasar di CSA Awards 2024

Adriansyah menambahkan, kedisiplinan yang didapatkan dari pelatihan juga diharapkan mampu terbawa hingga membentuk kepemimpinan atau leadership. Pada akhirnya, disiplin dan kepemimpinan akan meningkatkan ownership atau rasa memiliki dan rasa bertanggung jawab.

Pelatihan dikemas dengan kegiatan Frontline Leaders Bootcamp (FLB). Kegiatan ini diselenggarakan secara berkala dengan memakai sistem batch dan dipusatkan di Enggano Camp, Kecamatan Towuti, Luwu Timur. Pada batch pertama terdapat 17 peserta yang telah mengikuti FLB. Mereka menjalani pelatihan sejak 31 Juli 2023 dan berakhir 4 Agustus mendatang.

BERITA TERKAIT