RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Makassar Investment Forum (MIF) rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVI 2023 berhasil mencatat 50 kota yang ikut dalam One-on-One Business Matching dengan investor asing.
Puluhan peserta yang tergabung dalam Rakernas Apeksi itu menyatakan kesanggupannya dalam One-on-One Business Matching dengan delegasi investor.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, mengatakan sudah ada sekitar 50 kota akan membuat business matching, artinya one-on-one meeting dengan para investor.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Janji Alokasikan Rp1 Miliar Dana Hibah untuk Masjid Al-Markaz
Hasil itu menandakan MIF kali benar-benar berhasil menggaet minat investasi di Indonesia, khususnya di Sulawesi dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Alhamdulillah ini sangat spektakuler sekali karena ada 50 kota yang sangat berminat dan menawarkan apa yang dibutuhkan untuk investasi ke depan," kata Danny Pomanto, sapaan akrab Ramdhan Pomanto, di sela-sela acara MIF, di Hotel Claro, Jumat (14/7/2023).
Apalagi, Danny Pomanto menyebut, jumlah investor asing ini bertambah dari tahun lalu yang mencatat 8 negara, sedangkan sekarang 10 negara. Terbukti, kata dia, antusiasme peserta Rakernas Apeksi yang hadir sangat luar biasa.
Baca Juga : Kolaborasi TPID Sulsel dan Makassar, Hadirkan MDC Cegah Inflasi di Momentum Nataru
Selain para pemodal luar negeri, ia juga menyebut pihaknya mengundang pengusaha muda, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) se-Sulsel hingga se-Sulawesi serta beragam pengusaha lainnya.
Sementara itu, Direktur Promosi Wilayah Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, dan Pasifik Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Saribua Siahaan, mengatakan pemerintah pusat memberikan dukungan penuh atas investasi.
Langkah itu seperti, kata dia, jika ada investor yang ingin berinvestasi di Makassar, maka pihaknya meyakinkan untuk membuat mudah izin investasi.
Baca Juga : Aksi Bersih-Bersih Kanal, Wali Kota Makassar dan Dandim 1408 Turun Langsung
Sebagaimana ketika mengantongi Investment Project Ready to Offer (IPRO) dari pusat, maka status proyek dinyatakan clean and clear dan dapat dipastikan minim permasalahan sehingga siap untuk ditawarkan ke para investor.
Nah, IPRO itulah, sebut dia, sebagai bukti untuk meyakinkan investor bahwa investasi itu tepercaya.
Meski, ia memberi catatan bahwa tiap investasi asing wajib berkolaborasi dengan masyarakat lokal dengan dukungan pemerintah lokal.
Baca Juga : PLN Temui Wali Kota Makassar, Minta Maaf Soal Pemadaman Bergilir
Hal itu agar masyarakat setempat mendapatkan add value atau nilai tambah dan dampak positif dari investasi itu.
Business matching sendiri merupakan pertemuan bisnis yang terjadwal antara pelaku bisnis dengan calon mitra distribusi, calon mitra supplier, calon mitra pendanaan, dan juga calon mitra investor.
Aktivitas ini bersifat business to business (B2B) yang dalam implementasinya terjadi antara dua belah pihak memiliki pola dan latar belakang bisnis mirip dan sama.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Minta Tanggung Jawab Sosial PLN Pasca Kebakaran di SMP Negeri 8
Business matching juga diciptakan sebagai upaya mengelola berbagai risiko agar para investor atau delegasi mendapatkan pembeli yang potensial. Dengan begitu, segala rencana dan tujuan yang telah dibuat dapat mencapai target sempurna.
Dalam agenda MIF ada beberapa item kegiatan di dalamnya, seperti Business and Investment Forum, One-on-One Business Matching, Mayor's Project Expose, dan Pinisi Sultan Project Expo dengan tema besarnya, yakni Smart City, Investing The Future.
TAG
- #Rakernas Apeksi 2023
- #Rakernas Apeksi Makassar
- #Makassar Investment Forum
- #Mohammad Ramdhan Pomanto