Jumat, 07 Juli 2023 11:55
Ilustrasi membuat kompos dari limbah rumah tangga.(SHUTTERSTOCK/JEROME.ROMME)
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM - Di tengah keterbatasan untuk memperoleh pupuk subsidi dan diiringi dengan mahalnya harga pupuk non subsidi akibat krisis gas eropa serta konflik yang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina, pupuk organik menjadi solusi yang tepat bagi para petani.

 

Hal tersebut seperti disampaikan Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas) ?Prof Dorothea Agnes Rampisela?. Menurutnya, selain murah pupuk organik sangat mudah untuk dibuat oleh para petani.

"Pupuk organik itu mudah dibuat dari sisa jerami, sisa-sisa tanaman, semua bisa dipakai bahkan sampah dapur juga bisa," kata Prof Agnes yang diterima media di Jakarta, Jumat (7/7).

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

Selain itu, kata dosen Departemen Ilmu Tanah Unhas ini, kondisi lahan atau tanah para petani berada dalam kondisi yang sudah memburuk, hal ini dikarenakan sudah terlalu sering menggunakan pemupukan kimia yang merusak unsur hara dalam tanah tersebut.

 

"Jadi begini sekarang sebenarnya ya kondisi lahan kita, lahan padi itu berada dalam kondisi yang sudah jenuh berapapun pupuk ditambahkan sebenarnya hampir tidak ada pengaruhnya lagi, karena sudah kekurangan bahan organik," tambahnya.

Prof Agnes menyebut jika petani rajin memberikan pupuk organik, maka kebutuhan serta ketergantungan akan pupuk kimia akan perlahan berkurang.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

"Jadi itu kan bisa mengurangi banyak kan, petani cukup setengahnya saja (menggunakan pupuk kimia). Jadi memang harus diusahakan untuk menggunakan pupuk organik lebih banyak," jelasnya.

Oleh karena itu, ia mendorong penggunaan pupuk organik merupakan strategi yang lebih baik dan tepat bagi para petani.

"Kalau dia (petani) punya bahan organik cukup maka dia tidak perlu banyak pupuk kimia yang digunakan, sedikit saja sudah berpengaruh dan pupuk organik itu mudah dibuat sendiri oleh petani, jadi itu memang satu strategi yang lebih baik menurut saya ya," jelasnya.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta petani menggunakan pupuk organik, karena pasokan pupuk kimia kurang atau sangat terbatas. Selain itu kata Mentan SYL, hasil pertanian yang menggunakan pupuk organik juga cukup bagus.

"Pupuk organik harus menjadi bagian, selalu saja orang terbiasa oleh pupuk kimia yang subsidi itu. Dan ini saya ingin ingatkan pak kadis seluruh kota dan kabupaten jangan main-main dengan pupuk, pasti saya masukan ke penjara," katanya dalam forum diskusi bertajuk Meskipun El Nino Bisa Panen, Selasa (4/7/2023)