Sabtu, 17 Juni 2023 08:15
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) terus mendorong upaya pengentasan Desa Sangat Tertinggal di Sulsel.

 

Berdasarkan surat keputusan (SK) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI (Kemendes PDTT) bahwa Desa Sangat Tertinggal di Sulsel menurun.

Pada 2021, jumlah Desa Sangat Tertinggal berjumlah 38. Terbaru, pada 2022 turun dan menjadi tinggal 11 Desa Sangat Tertinggal.

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Penurunan 38 desa sangat tertinggal jadi 11 desa ditandai pembangunan infrastruktur dan peningkatan tingkat pendapatan masyarakat desa sudah meningkat.

 

Adapun 11 desa sangat tertinggal itu berada di tiga kabupaten, yakni Pinrang, Tana Toraja, dan Toraja Utara. Rinciannya, Desa Basseang, Kariango, Lembang Mesakada, Letta (Pinrang); Lembang Sandana, Lembang Simbuang Batutallu (Tana Toraja); Lembang Baruppu Benteng Batu, Lembang Baruppu Parodo, Lembang Baruppu Utara, Lembang Talimbangan Batu, dan Lembang Sa’dan Ulusalu (Toraja Utara).

"Kita terus mendorong pemberdayaan dan kemandirian di desa. Termasuk untuk mengentaskan Desa Sangat Tertinggal," kata Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, dikutip laman resmi Pemprov Sulsel, Sabtu (17/6/2023).

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

Sebagai bentuk komitmen itu, Andi Sudirman telah melakukan pertemuan dengan beberapa kepala desa terkait. “Untuk tahun ini, kami melakukan intervensi untuk mengentaskan Desa Sangat Tertinggal melalui alokasi bantuan bantuan keuangan,” jelasnya.

Selain itu, Pemprov Sulsel telah mengucurkan sejumlah bantuan keuangan ke kabupaten/kota di Sulsel. Hal itu dilakukan untuk mendukung pembangunan baik infrastruktur.

“Kita harap bantuan keuangan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya. Termasuk dalam mendorong pembangunan di desa. Sehingga bisa menaikkan Indeks Desa Membangun (IDM) kita di Sulsel. Termasuk melalui program untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.