Selasa, 13 Juni 2023 12:12
(Foto: PT Vale Indonesia)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MOROWALI - PT Vale Indonesia Indonesia Growth Project (IGP) Morowali menyelenggarakan Gerakan Bersih Pantai (Coastal Clean Up) di Pantai Bahomotefe dan Pantai Bahomoahi serta penanaman pohon mangrove sebanyak 2.000 bibit, Sabtu (10/6/2023).

 

Selain momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kegiatan ini juga merupakan keikutsertaan PT Vale dalam kegiatan bersih pantai serentak yang diinisiasi Direktorat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Hadir dalam kegiatan ini, Project Director IGP Morowali, Topan Prasetyo, manajemen PT Vale, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Morowali, Anwar Saimu, dan Camat Bungku Timur, Sukman Gamal. Total peserta yang terlibat dalam kegiatan ini mencapai 1.000 orang yang terdiri atas 600 orang di Pantai Desa Bahomoahi dan 400 orang di Pantai Bahomotefe.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

Para peserta merupakan karyawan PT Vale, kontraktor, unsur DLH Morowali, para kepala desa, ketua BPD, serta siswa-siswi SMP dan SMA dari 13 desa pemberdayaan PT Vale.

 

Kegiatan bersih-bersih pantai dilakukan sejauh satu kilometer di sepanjang Pantai Bahomoahi dan 600 meter di Pantai Bahomotefe. Setelah membersihkan pantai, seluruh sampah yang terkumpul kemudian ditimbang. Total sampah yang terkumpul di Pantai Bahomoahi seberat 1.640 kilogram. Sementara, total sampah yang dikumpulkan di Pantai Bahomotefe seberat 319 kilogram. Total seluruh sampah yang terkumpul dalam kegiatan ini atau hampir dua ton.

Mengapresiasi para peserta, PT Vale memberikan suvenir kepada kelompok yang berhasil mengumpulkan sampah terbanyak di Desa Bahomoahi dan Port Bahomotefe.

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

Selain mengumpulkan sampah, peserta juga diberi edukasi yang relevan. Tim Waste Management PT Vale Wehasta mengampanyekan tentang pentingnya memilah sampah. Sampah-sampah yang telah terkumpul pun dipilah dan disatukan sesuai jenisnya masing-masing. Dari pemilahan sampah itu teridentifikasi 27 jenis sampah.

Para peserta juga menanam 2.000 bibit pohon bakau alias mangrove sepanjang satu kilometer Pantai Bahomoahi. Camat Bungku Timur, Sukman Gamal mengajak para masyarakat untuk bersama-sama menjaga pantai dan merawat mangrove yang ditanam.

"Hari ini kita juga akan menanam mangrove. Mangrove ini penting sekali untuk lingkungan kita. Agar bisa tumbuh dengan baik tentu mangrove ini memerlukan kepedulian kita untuk menjaganya bersama-sama," katanya.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Sekretaris DLH Morowali, Anwar Saimu, menyampaikan terima kasih ke PT Vale atas kegiatan ini. "Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan PT Vale, khususnya kegiatan hari ini. Ini menandakan PT Vale adalah salah satu perusahaan yang begitu peduli dengan lingkungan hidup. Semoga perusahaan lain juga bisa ikut,” ucapnya.

Anwar juga mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali sangat mendukung kegiatan ini. Dukungan pemerintah dalam kegiatan ini adalah menyediakan kontainer yang dapat digunakan mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan mendatangkan 40 peserta untuk berpartisipasi.

Project Director IGP Morowali, Topan Prasetyo, pada kesempatannya memperkenalkan salah satu nilai yang dipegang PT Vale, yaitu menghargai bumi dan masyarakat. Ia mengatakan, PT Vale menyadari bahwa kegiatan pertambangan harus memperhatikan lingkungan hidup. Oleh karena itu, lingkungan hidup adalah salah satu hal yang sangat diutamakan di PT Vale.

Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%

"Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk melestarikan lingkungan. Salah satunya adalah dengan apa yang kita lakukan hari ini," tuturnya.

Topan berharap agar nilai menghargai bumi dan masyarakat tidak hanya dilaksanakan PT Vale, tetapi juga para kontraktor PT Vale dan masyarakat di 13 desa binaan. Selain itu, ia berharap agar kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan sekali ini, tetapi bisa rutin.

"Ini tidak hanya acara seremonial, tapi ini adalah awal dari kegiatan-kegiatan keberlanjutan kita. Nanti coba kita bicarakan bersama Dinas Lingkungan Hidup, pemerintah setempat, Karang Taruna untuk melihat kemungkinan agar kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara rutin. Mungkin sebulan atau dua bulan sekali," ucapnya.