Senin, 12 Juni 2023 19:39
Editor : Lisa Emilda

RAKYATKU.COM, MAKASSAR-- Platform Digital CT4F dilaporkan ke Polisi oleh member/investornya setelah platform ini tidak lagi bisa di Widrawel (WD) sejak bulan februari 2023 lalu hingga saat ini.

 

Menurut Pengakuan salah satu Korbannya yang merupakan seorang pengusaha di Kota Makassar, Vivi Anna Maria Haryono awalnya mengenal CT4F ini karena diajak teman, mulai gabung sekitar bulan agustus, keuntungan gabung di CT4F yaitu member akan mendapat keuntungan sebesar 20% per bulan pastinya nilai ini cukup menggiurkan apalagi kondisi ekonomi saat itu masih belum stabil, dan para pengusaha berusaha mencari peluang bisnis lain untuk kelanjutan hidup, ternyata mulai bulan November/Desember 2022 CT4F sudah tidak bisa melakukan WD, dan pada bulan februari sebagian dana yang seharusnya dapat di WD ke Rupiah tiba-tiba tanpa seizin pemilik akun di konversi ke uang digital atau kripto curency yang tidak dapat di WD jadi rupiah.

"Sontak para member yang tergabung di dalam grup-grup whatsapp CT4F ramai-ramai menanyakan dan menagih dana mereka ke pemilik platform CT4F yaitu Tynno Christianto alias Kenzo (24) dan kenzo sama sekali tidak menggubris para member yang menagih dan mempertanyakan Platform ini, bahkan setelah saya buat laporan ke Polrestabes Makassar kontak saya diblokir oleh Kenzo,"beber vivi yang juga pemilik Turkish Coffee.

Baca Juga : Waspada! Investasi Bodong Semakin Menggeliat Jelang Pembayaran THR

Vivi mengatakan dirinya sebagian dari korban yang ada. Di Sulawesi saja member/investor sudah mencapai 3000 orang. Hingga saat ini total kerugian vivi bisa mencapai Rp540 juta.

 

"Saya berharap pemerintah segera menindaklanjuti kasus ini, bahkan segera menemukan Kenzo bersama rekan-rekannya dan mengembalikan dana investor/member minimal 80%. Semoga tidak ada lagi korban baik secara materi maupun jiwa," ujarnya.

BERITA TERKAIT