Jumat, 26 Mei 2023 17:58
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan kuliah umum di Baruga Prof. Dr. H. Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum Unhas. Pada kuliah umum tersebut Mentan SYL membawakan tema “Kebijakan Negara Dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan”.

 

Menurut Mentan SYL potensi sumber daya lokal Indonesia sebagai bahan pangan sangat melimpah. Karena itu, kebutuhan pangan bagi 270 juta penduduk Indonesia bisa dioptimalkan dari produksi dalam negeri.

"Impor bukan sesuatu yang haram, tapi tentu akan jauh lebih baik jika kita mengkonsumsi beras produksi petani kita karena dengan begitu, dampak perputaran ekonominya besar," ujar Mentan, Jumat (26/5).

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

Kehadiran dan peran negara dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan menurutnya dapat dilakukan salah satunya melalui memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dengan mengoptimalkan penyerapan gabah petani.

 

“Hadirnya pemerintah yang lebih mengutamakan kepentingan rakyat, membuka dialog terbuka, dan menghadirkan kepastian hukum adalah syarat menjadi pemerintahan yang baik,” ungkap Mentan.

Lebih lanjut, Mentan menjelaskan bahwa capaian kinerja sektor pertanian yang terus menunjukkan performa positif menurutnya tidak terlepas dari tiga hal tersebut.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

“Sektor pertanian adalah kebutuhan dasar dan menjadi sangat penting karena itu kemandirian dan kemandirian pangan menjadi hak setiap negara,” ujarnya.

Mentan SYL yang meraih gelar sarjana hingga doktor di FH Unhas menerangkan bahwa belum selesai dengan Covid 19, sektor pertanian dihadapkan pada tantangan yang semakin berat, yaitu iklim ekstrim kekeringan (El-Nino).

Dijelaskan Mentan, Kementan sudah menyiapkan berbagai upaya dalam rangka mengadaptasi dan antisipasi ancaman tersebut antara lain melalui peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, saluran irigasi.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Selain itu melakukan introduksi varietas tahan kering. Mempercepat tanam untuk mengejar sisa hujan. Pengembangan komoditas 1000 hektar dan pupuk organik secara masif dan mandiri.

Dalam kurun waktu 71 tahun, FH Unhas dimata Mentan sudah menghasilkan banyak alumni dengan reputasi dan kemampuan yang tidak diragukan lagi seperti Baharuddin Lopa.

“Tidak cukup menjadi orang pintar saja tapi yang dibutuhkan negara untuk memperbaiki bangsa ini adalah orang pintar yang punya karakter seperti Prof Baharuddin Lopa,” pungkasnya.