RAKYATKU.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengajak semua kader Wanita Tani Indonesia Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mendukung dan menyukseskan semua program pemerintah yang berkaitan dengan kedaulatan pangan dan peningkatan produktivitas.
Salah satunya dengan membumikan kembali penanaman pangan pekarangan rumah sebagai basis ketahanan pangan keluarga di seluruh Indonesia.
"Saya mendorong pemberdayaan wanita melalui program penganekaragaman konsumsi pangan dari unit terkecil yaitu keluarga dengan memanfaatkan pekarangan di sekitar rumah melalui kegiatan P2L atau Pekarangan Pangan Lestari dan Pertanian Keluarga," ujar Mentan SYL saat melantik sekaligus membuka rapat kerja I DPP Wanita Tani Indonesia HKTI Periode 2, Rabu (17/5/2023).
Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone
Mentan SYL mengatakan, sejauh ini Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki banyak program unggul yang bisa diakses semua orang, termasuk kader wanita tani HKTI. Salah satunya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa digunakan sebagai permodalan usaha tani.
"Dengan KUR, kita bisa terus meningkatkan kapasitas produksi pangan komoditas pengendali inflasi seperti cabai dan bawang merah serta mengurangi impor seperti kedelai, jagung, gula tebu, dan daging sapi," katanya.
Diketahui, selama 2020 hingga 2022 kinerja KUR sektor pertanian memperlihatkan hasil yang menggembirakan. Ralisasi KUR 2020 mencapai Rp55,30 triliun atau 110,62 persen dari target Rp50 Triliun. Kemudian 2021 mencapai Rp85,62 triliun atau 122,31 persen di atas target Rp70 Triliun.
Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel
"Dan per 31 Desember 2022 realisasi KUR mencapai Rp113,43 triliun atau 126,04 persen dari target Rp90 triliun," ungkapnya.
Untuk luas panen padi 2021 mencapai 10,41 juta hektare dan menjadi 10,45 juta hektare pada 2022 atau meningkat 0,39 persen apabila dibandingkan 2021.
"Karena itu saya sangat berharap pelaksanaan rapat kerja ini menghasilkan program-program yang out of the box, serta dapat bermanfaat dalam mendukung pembangunan pertanian di Indonesia, sehingga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan para petani Indonesia," jelasnya.