Selasa, 28 Februari 2023 09:10
Sukriansyah S. Latief.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Channel YouTube Catatan Jurnalis Sukriansyah (CJS) yang tayang, Ahad (26/2/2023) malam, dengan tajuk "Hentikan Haji Kedua dan Masjid Mewah" menuai kontroversi.

 

Beragam komentar muncul dari warganet, ada yang lembut, banyak pula yang keras, bahkan menghujat.

Dalam konten tersebut, Sukriansyah S. Latief mengangkat tema tentang fenomena masyarakat yang melakukan ibadah umrah berkali-kali. Demikian juga tentang ibadah haji yang dilakukan lebih dari satu kali.

Baca Juga : Kunker ke Lokasi Bendungan Bolango Ulu Gorontalo, Stafsus Wapres Sukriansyah Harap Pembangunan Dipercepat

Hal sama, kata Sukriansyah, juga terjadi pada pembangunan masjid mewah. Padahal, di sekitar mereka masih banyak masyarakat yang terjerat kemiskinan.

 

Menurut Uki, sapaan karibnya, semua ini menjadi fenomena yang sangat ironis. "Mengapa uang yang demikian besar itu tidak kita alihkan untuk membantu saudara-saudara kita yang masih terjerat kemiskinan? Daripada kita berumrah berkali-kali dan membangun masjid mewah dengan niat yang hanya menyenangkan diri sendiri, kelompok dan golongan sendiri," kata Uki seperti dikutip dari channel YouTube CJS.

Setelah konten YouTube CJS tayang dan menjadi viral, hujatan dan komentar keras menghujani CJS.

Komentar-komentar itu antara lain dari akun @tersi*** yang menulis bahwa narator konten ini adalah sosok orang yang berciri liberal sekuler yang kebablasan alias muslim separuh-separuh.

Demikian juga dengan akun @muhlis par**** yang mengatakan untuk jangan men-judge bahwa yang pergi umrah tidak menyumbang saudara-saudaranya yang miskin.

Komentar keras datang dari akun @jasruddin ja**** yang mengatakan, "Narator terlalu berani mengangkat tema ini. Persoalan ibadah jangan pakai logika dan perasaan."

Bahkan, komentar akun @Ria *** dengan keras menyebut, "Ini orang mau haji atau umrah, tapi tidak bisa mungkin. Jadi, jangan cuman ngoceh doang."

Hal senada dikemukakan akun @anjung siraj****. Dia mengatakan judul untuk konten ini sangat keras dan cenderung memojokkan umat yang ingin beribadah umrah.

BERITA TERKAIT