Sabtu, 25 Februari 2023 16:46
Program Satu Juta Polybag atau Gerakan Terus Menanam secara resmi dilaksanakan ditandai penanaman perdana cabai dan bawang oleh Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny), didampingi Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, Kapolsek Tamalanrea, Kompol Sahar, serta OPD terkait.
Editor : Nur Hidayat Said

 

 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny), resmi mencanangkan program Satu Juta Polybag atau Gerakan Terus Menanam.

Pencanangan ini dilakukan secara seremonial di Lorong Wisata (Longwis) Geneva Bontoramba, Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Sabtu (25/2/2023), dan diikuti serentak di 1.096 Lorong Wisata secara virtual.

Baca Juga : Optimisme Makassar Menjadi Kota Kreatif UNESCO Berkat Keunikan Coto Makassar

Gerakan Terus Menanam ini sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian, dalam menghadapi gejolak inflasi yang terjadi beberapa daerah di Indonesia.

 

Ada dua komoditas utama yang ditanam, yakni cabai dan bawang. Dua komoditas itu dinilai salah satu sebab lonjakan inflasi sesuai hasil analisis dari Dinas Perdagangan (Disdag) Makassar.

Danny Pomanto mengapresiasi partisipasi dan kerja sama organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terkait dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan bersama masyarakat dalam menyukseskan program ini.

Baca Juga : Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Terima Kunjungan Tim Morula IVF

“Marilah terus bergerak mencari solusi terhadap perjalanan dunia yang tidak baik-baik saja. Kita bersyukur kita punya Indonesia yang kaya akan sumber daya alam. Jadi, tidak terlalu terasa dan karena pemerintah juga kompak bersama-sama me-monitoring pergerakan harga di pasaran dan akhirnya kita diinstruksikan membentuk ketahanan pangan di kota masing-masing," bebernya.

Danny Pomanto menjelaskan, tahun ini cabai yang ditanam diproyeksikan panen hingga tujuh kali dengan total 500 kilogram (kg). Nilainya ditaksir Rp20 juta per lorong.

"Satu polybag bisa menghasilkan 0,5 kg, jadi kalau 1.000 polybag bisa menghasilkan 500 kg. Kalau 500 kg dan kita prediksi harga pas Lebaran itu nantinya berkisar dari Rp35 ribu - Rp40 ribu sekilo dikali 500 kg jadi bisa Rp20 juta per lorong dengan total tujuh kali panen sampai bulan sembilan (September) tahun ini. Ini untuk satu lorong, ya,” paparnya.

Baca Juga : KALLA dan Pemkot Makassar Teken MoU Revitalisasi Taman Hasanuddin

Kata Danny Pomanto, selain dinikmati untuk warga sekitar, hasil panen akan dipasarkan lewat Perusahaan Daerah (PD) Pasar Raya Makassar yang nantinya akan didistribusikan melalui Kanre Rong.

Kanre Rong ini rencananya akan hadir berdampingan dengan kontainer pasar murah agar mempermudah masyarakat mendapatkan kebutuhan dapurnya.

"Kita, kan, dari dulu menanam makanya kita beri nama Gerakan Terus Menanam dan hasilnya ini nanti akan dijual melalui PD Pasar dan akan hadir di Kanre Rong. Lokasinya itu berdampingan di setiap kontainer pasar murah,” jelasnya.

Baca Juga : Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Makassar Hadiri ASITA Business and Travel Fair

Danny Pomanto mengungkapkan, daerah yang memiliki daya tahan baik terhadap ekonomi bisa bertarung dengan inflasi. Apalagi inflasi kali ini disumbang pangan dan bahan bakar atau energi.

Olehnya itu, ada dua cara yang disiapkan Danny Pomanto dalam menghadapi kondisi tersebut. Pertama, menggelar operasi pasar murah yang diselenggarakan di 153 kontainer Makassar Recover di Makassar.

Dalam kontainer tersebut dijual tiga komoditas, yakni beras, gula, dan minyak, dengan harga murah.

Baca Juga : Pejabat Pemerintah Kota Makassar Lakukan Kunjungan ke Kota Maniwa, Jepang, untuk Penerapan Low Carbon City

Kenapa hanya tiga komoditi? Sebab, Danny Pomanto juga tidak mau merusak proses jual beli di pasar-pasar tradisional. Ini hanya salah satu cara agar tidak adanya oknum yang sengaja menaikkan harga di pasar.

"Seperti minyak di pasar itu harganya Rp14 ribu, kita jual Rp13 ribu. Ini agar orang ke kontainer semua belanja dan orang pasar pasti secara tidak langsung mengikuti harga kita," ujarnya.

Kedua, Ojol Day yang mampu menghemat 100 ribu liter bahan bakar pada hari Selasa dan program Satu Juta Polybag atau Gerakan Terus Menanam.

Dari program yang dijalankan ini, Danny Pomanto menargetkan angka inflasi di Makassar berada pada kisaran tiga persen.

"Inflasi itu seperti tekanan darah, tidak bisa terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Karena kalau terlalu rendah juga artinya wilayah tersebut kemampuan belanjanya kurang," sebutnya.

Danny Pomanto juga menyinggung Makassar yang sempat mengalami kenaikan inflasi tipis kisaran 5,88 persen ke 5,93 persen pada Januari 2023.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Makassar, Mahyuddin, menambahkan program Satu Juta Polybag atau Gerakan Terus Menanam ini akan terus di-support dengan penyediaan bibit dan wadah tanam.

"Kata Pak Wali ini akan di-monitoring terus dan dilaporkan kalau ada yang mati komoditi, ya, kita akan ganti dengan bibit baru," tuturnya. Program ini juga akan di-monitoring oleh Bappeda dan Balitbangda Makassar.

Program Satu Juta Polybag atau Gerakan Terus Menanam ini secara resmi dilaksanakan ditandai penanaman perdana cabai dan bawang oleh Danny Pomanto didampingi Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, Kapolsek Tamalanrea, Kompol Sahar, serta OPD terkait.

BERITA TERKAIT