GOWA ---Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa akan kembali melaksanakan Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (SMEP). Sebagai bentuk persiapan, Tim Pokja Kecamatan diminta untuk mempersiapkan program unggulannya.
Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan mengatakan, untuk program-program unggulan yang akan digagas nantinya sebaiknya difokuskan pada kebutuhan masing-masing wilayah atau desa dan kelurahan yang ada.
"Sebelum melakukan SMEP setiap Tim Pokja di kecamatan harus mempersiapkan sejumlah acuan program unggulan yang akan disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing di setiap desa dan kelurahan," katanya saat membuka Rapat Koordinasi TP PKK Gowa di Gedung PKK Kabupaten Gowa, Rabu (22/2).
Baca Juga : Adnan Dapat Izin Pj Gubernur untuk Cuti Kampanye di Pilkada Gowa
Lanjutnya, pelaksanaan SMEP Tim TP PKK Kabupaten Gowa akan berlangsung mulai Maret 2023 mendatang. Tujuan agenda tersebut untuk mengetahui permasalahan maupun kendala para kader PKK dalam pelaksanaan Program PKK di kabupaten sampai tingkat desa dan Dasawisma.
Selain itu Ketua PKK Kecamatan juga diberi waktu untuk mengunjungi semua desa dan kelurahannya untuk menentukan lokasi khusus (lokus) pada pelaksanaan SMEP di wilayahnya.
"Kami berikan waktu ke ibu-ibu PKK kecamatan selama seminggu untuk datang ke setiap desanya untuk membahas penentuan lokus kegiatan. Inipun harus dikoordinasikan ke Sekretaris PKK nya," kata istri Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan ini.
Baca Juga : Bupati Gowa Ajak Pemuda Sambut Bonus Demografi
Ia mengungkapkan, pada tahun 2023 ini sejumlah program dari seluruh Pokja, mulai Pokja I hingga Pokja IV harus dimaksimalkan agar tercapai sesuai target. Untuk Pokja I, berdasarkan arahan TP PKK pusat agar seluruh PKK di daerah dapat mendorong Pola Asuh Anak Era Digital (Paaredi).
"Pokja I sebetulnya sudah bagus selama pembinaan di Kabupaten Gowa, rata-rata di kecamatan dan desa sudah bagus. Tetapi, dari PKK pusat meminta untuk memperkenalkan Paaredi. Saya belum tau formatnya, tetapi nanti kita ke PKK Makassar dan melihat pelaksanaannya seperti apa," terang Priska.
Selanjutnya, untuk Pokja II diminta untuk membentuk program 1 PAUD HI per kecamatan sebagai PAUD percontohan. Selanjutnya, Pokja III penting memperhatikan etika berbusana setiap Anggota TP PKK baik itu PKK kabupaten, maupun desa dan kelurahan.
Baca Juga : Inovasi UMKM DWP Gowa Jadi Lokus Studi Tiru Kota Baubau
"Saya maunya semua yang hadir di supervisi desa di lokus yang ditentukan harus memperhatikan atribut PKK yang baik," ujarnya.
Untuk Pokja IV, sejumlah poin penting wajib menjadi perhatian di 2023 ini. Mulai dari jumlah ibu hamil, jumlah ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK), jumlah sasaran posyandu bayi dan balita, jumlah posyandu, dan jumlah pasangan usia subur (PUS). Kemudian, jumlah kematian bayi-balita, hingga jumlah bayi-balita yang status gizi balita bawah garis merah (BGM).
"Poin diatas itu sangat penting bagi Pokja IV, karena data-data itu digunakan sebagai acuan bagi sejumlah program prioritas Pemkab Gowa," jelas Bunda Paud Gowa ini.
Baca Juga : Bupati Gowa Sebut Pendidikan Kunci Peningkatan SDM Unggul
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Musaddiyah Rauf menyampaikan, dalam kegiatan SMEP nantinya, setiap Ketua PKK kecamatan wajib mengumumkan desa dan kelurahan yang program per-Pokjanya terbaik berdasarkan hasil kunjungan.
"Jadi wajib setiap ketua PKK kecamatan itu mengumumkan program-program mana saja yang terbaik di setiap Pokjanya. Kemudian, lokasi penerimaan tim supervisi itu bebas. Misalnya di kantor desa, lapangan, aula, dan lainnya," kata Musaddiyah.
Lanjutnya, Ketua TP PKK Kecamatan juga boleh hadir di setiap kegiatan SMEP yang berlangsung di kecamatan lainnya. Tujuannya, untuk menjadi pembelajaran, menambah ilmu, dan masukan dari pelaksanaan yang ada. (