RAKYATKU.COM -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang tidak menentu di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sebagian besar wilayah di Sulsel acap kali dilanda hujan ringan, sedang, dan lebat yang disertai angin kencang, termasuk di Kabupaten Luwu Utara.
Beberapa kabupaten/kota di Sulsel pun pernah dilanda bencana hidrometeorologi, yang terakhir di Makassar.
Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera
Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, apalagi masih dalam musim penghujan, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (IDP), meminta masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap prakiraan kondisi cuaca yang dikeluarkan BMKG Makassar.
Potensi cuaca ekstrem yang bisa saja kembali menyelimuti beberapa wilayah di Sulsel, membuat orang nomor satu di Bumi La Maranginang ini perlu mengingatkan masyarakat agar tidak lengah dan tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di Luwu Utara.
“Sejak akhir tahun kemarin sampai saat ini, kita selalu diingatkan oleh BMKG bahwa cuaca di Indonesia, termasuk di Sulsel diperkirakan musim penghujan masih akan terus berlangsung,” ucap IDP dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/2/2023).
Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan
IDP mengingatkan bahwa Luwu Utara adalah daerah rawan bencana yang diperkuat oleh indeks risiko bencana yang dikeluarkan pemerintah Indonesia.
“Daerah kita masih saangat rawan potensi bencana, utamanya banjir dan tanah longsor,” ujarnya mengingatkan.
Bupati perempuan pertama di Provinsi Sulawesi Selatan ini juga meminta para ASN Luwu Utara untuk menjadi pelopor dan panutan, sekaligus sebagai alarm bagi keluarganya masing-masing untuk selalu tetap waspada terhadap potensi-potensi bencana tersebut.
Baca Juga : Feri Fadri Asal Bone Raih Podium I Masamba Run
“Saya minta kepada kita semua untuk terus mengingatkan keluarga, orang-orang terdekat kita, sekaligus menjadi pelopor dan panutan di lingkungan kita masing-masing. Kita harus belajar dari dari bencana yang lalu. Ayo, jadi pelopor dan panutan,” tandasnya.