RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin kerja sama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan sosialisasi grant riset sawit.
Kegiatan berlangsung mulai pukul 14.00 Wita di Ruang Rapat B, Lantai 4 Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar pada Rabu (15/02). Kegiatan resmi dibuka oleh Ketua LPPM Unhas Prof. dr. Nasrum Massi.
Dalam sambutannya, Prof. Nasrum menyampaikan ungkapan terima kasih atas kolaborasi kedua pihak. Sosialisasi ini akan memberikan informasi kepada para peneliti Unhas untuk terlibat.
Baca Juga : Maba Unhas Terima Kejutan Tak Terduga dari Pj Gubernur Sulsel
“Kami berharap para peneliti Unhas bisa memanfaatkan grant riset sawit dengan baik. Di Unhas, kami mempunyai kurang lebih 23 puslitbang yang bisa mendorong penelitian tentang sawit untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Prof. Nasrum.
Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan sosialisasi oleh Arfie Thahar selaku Kepala Divisi Pelayanan tentang “Peran BPDPKS Dalam Pengembangan Litbang Kelapa Sawit”. Dirinya mengatakan, secara umum BPDPKS dibentuk berdasarkan perpres no 61/2015 jo. Perpres No 66/2018.
Kinerja badan ini didasarkan pada kemampuan menghimpun, mengelola, dan menyalurkan dana. Dana yg disalurkan seyogyanya memberikan dampak bagi peningkatan kinerja sektor sawit indonesia.
Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Motivasi Mahasiswa Baru Unhas, Ingatkan Jangan Pernah Menyerah
Badan ini secara umum berfokus pada program pengembangan industri sawit dalam negeri. Secara umum, dibutuhkan penelitian dan pengembangan tentang kelapa sawit yang tentunya membutuhkan peran perguruan tinggi.
Program penelitian dan pengembangan kelapa sawit dimaksudkan untuk peningkatan pengetahuan tentang pemulihan, budidaya, pascapanen hingga potensi pengembangan usaha perkebunan kelapa sawit.
“Penelitian dan pengembangan grant riset kelapa sawit difokuskan pada tujuh bidang kajian seperti budidaya, pascapanen dan pengolahan, pangan dan kesehatan, bioenergi hingga lingkungan. Semoga banyak peneliti Unhas yang terlibat dalam grant riset ini,” sebut Arfie Thahar.
Baca Juga : Mahasiswa Unhas Kembangkan Inovasi Penghantaran Obat untuk Penyakit Tuberkulosis
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab dari para peserta. Kegiatan yang diikuti kurang lebih 40 peserta yang merupakan para peneliti Unhas berlangsung.