Jumat, 10 Februari 2023 16:27
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), melakukan panen raya padi di Desa Sari Mulyo, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Jumat (10/2/2023).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, BENGKULU - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), melakukan panen raya padi di Desa Sari Mulyo, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Jumat (10/2/2023). Mentan SYL mengapresiasi atas kontribusi petani dalam usaha swasembada beras Indonesia.

 

"Indonesia dan Bengkulu insyaallah tidak perlu ragu menghadapi tantangan apa pun karena ada pertanian yang bekerja dengan maksimal di tempat ini," kata Mentan SYL.

Menurut data BPS pada November 2022, luas panen padi di Bengkulu pada 2022 diperkirakan 58.664 hektare, meningkat 2.959 hektare (5,31 persen) dibandingkan luas panen padi pada 2021. Produksi padi pada 2022 meningkat 19.039 ton GKG 7,02 persen menjadi 290.156 ton GKG dibandingkan 2021.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

"Petani kita menyumbang pada kehidupan negara ini di atas Rp278 triliun rupiah. Ekspor kalian naik tahun kemarin ini naik Rp458 triliun. Berarti Bengkulu punya andil, petani punya andil," ujar Mentan SYL.

 

Selain padi, komoditas pertanian unggulan Seluma adalah kopi, kelapa sawit, cangkang sawit, dan manggis. Menurut data BPS, cangkang sawit sendiri menyumbang 10,91 persen dari hasil ekspor Bengkulu.

Mentan SYL mengharapkan petani Seluma dapat terus mengembangkan dan memanfaatkan lahan pertanian yang masih luas untuk meningkatkan produksi dan produktivitas sektor pertanian Bengkulu.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Hal serupa disampaikan Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah Syahili. "Kalau pangan tersedia, maka negara akan kuat. Sekarang ini Pak Menteri, kita surplus untuk gabah," ungkap Rosjonsyah.

Menurut data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma daerah setempat memiliki sekitar 6,5 ribu hektare untuk tanaman padi dengan dua kali masa penanaman tiap tahunnya. Saat ini petani Seluma sedang menerapkan penanaman padi organik untuk pembangunan berkelanjutan.

"Ini tanamannya sudah organik, hampir 70 persen. Kemarin kita juga koordinasi dengan BMKG menanam tanaman padi dengan sistem organik, alhamdulillah di lahan ini kurang lebih sekitar 300 hektar persegi," kata Erwin Octavian, Bupati Seluma.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Dalam panen ini, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan berupa benih padi, power thresher, pupuk organik cair, serta hand sprayer elektrik.

Selain melaksanakan panen padi, Mentan SYL juga mengedukasi petani Seluma untuk membuat biosaka sebagai booster pupuk untuk meningkatkan produksi petani.