RAKYATKU.COM, LUWU TIMUR - Eks legislator DPRD Luwu Timur (Lutim), Masnur Kasaba, menyambut hangat sikap Ilham Arief Sirajuddin (IAS) yang akan maju pada Pilgub Sulsel 2024 mendatang.
Di matanya, kapasitas sosok yang akrab disapa Aco itu sangat layak memimpin Sulsel 2024 mendatang.
Dari sisi pengalaman birokrasi, IAS adalah Wali Kota Makassar 2004 - 2014. Memimpin Makassar dua periode dengan taburan prestasi yang tidak kecil.
Baca Juga : Andi Sudirman Sulaiman Unggul Telak di Survei Indikator, Adi Suryadi Culla: Tidak Mengejutkan
Pernah mengantar pertumbuhan ekonomi Makassar menyentuh angka dua digit pada 2008, mengalahkan Tiongkok, kemudian menjadi bahan pidato akhir tahun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
IAS juga sempat masuk nominasi wali kota terbaik dunia pada 2014 versi worldmayor.com. IAS bersama Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismahirini, dinominasikan sebagai wakil dari benua Asia ketika itu.
Bukan itu saja, IAS juga dinobatkan sebagai 10 Tokoh Tempo 2008 bersama 9 kepala daerah lainnya. Itu tidak lepas dari keberhasilan sosok yang dijuluki Bapak Pembangunan Kota Makassar itu menyulap Lapangan Karebosi menjadi lapangan sepak bola pertama di Indonesia yang memiliki basement pusat perbelanjaan modern. Dan tidak mengganggu APBD sama sekali.
Baca Juga : PAPPRI Sulsel Salurkan Dana Apresiasi untuk 10 Insan Musik Berdedikasi
Kesuksesan serupa juga IAS tunjukkan saat sukses merevitalisasi Pantai Losari menjadi ikon Kota Makassar. Juga tanpa mengganggu APBD.
Akumulasi deretan kesuksesan itulah yang mengantar IAS meraih penghargaan Bintang Jasa Utama dari Presiden RI (2011). Bintang Jasa adalah tanda kehormatan yang diberikan pemerintah Indonesia untuk menghormati seseorang atas jasa dan perjuangannya
Di jalur politik, IAS juga bukan politisi kacangan. Pernah memimpin organisasi pemuda besar, seperti AMPI Sulsel. Pernah menjadi Ketua DPD I Golkar Sulsel maupun Ketua DPD Demokrat Sulsel. Kesuksesan IAS sebagai wali kota juga tidak terlepas dari pengalaman IAS yang juga sempat duduk sebagai legislator DPRD Sulsel (1999).
Baca Juga : Survei SMRC Pilkada Sulsel 2024: IAS Unggul Pengalaman Pemerintahan
Di kancah pertarungan pilkada, selain duduk sebagai wali kota dua periode, IAS punya pengalaman sebagai calon gubernur Sulsel 2013 berpasangan dengan Aziz Qahhar Mudzakkar (AQM).
Ketika itu, Ilham-Aziz menghadapi kekuatan raksasa Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang yang maju sebagai petahana berpasangan. Hasilnya, IAS kalah dengan catatan perolehan suara 42 persen. Hanya selisih 38 ribu dengan jumlah suara yang berhasil mengantar Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman menjadi gubernur pada Pilgub 2019 lalu.
"Saya berkesimpulan semua syarat memang sudah dipenuhi IAS untuk menjadi gubernur," terang mantan Ketua DPC PBB Lutim itu saat menerima IAS di kediamannya, di Desa Bawalipu, Kecamatan Wotu, Selasa (7/2/2023) malam.
Baca Juga : IAS Beber Impian Bangun Pabrik Pupuk di Hadapan Warga Paopao Barru
Sejumlah tokoh turut hadir menyambut IAS dalam pertemuan itu. Di antaranya Macoa Bawalipu, Bau Muh. Aras Abdi To Baji Pua Sinri, pengurus Asosiasi Mantan Kepala Desa Se-Lutim, Arifin Kababa, Makmur Nasir, mantan Ketua Tim Ibas-Rio Kecamatan Wotu, serta sejumlah tokoh masyarakat Wotu.
Usai pertemuan itu, IAS yang ditemani mantan komisioner KPU Lutim tiga periode, Tom Wahyuddin, lalu melepas penat di Cafe Uwe Vinane, Desa Bawalipu, bersama sejumlah tokoh. IAS sempat melantunkan tiga tembang usai ngobrol santai dengan sejumlah tokoh Lutim.
Mereka yang tampak di Uwe Winane di antaranya mantan komisioner Lutim, Ayyub, anggota Fraksi Golkar, Wahidin Wahid, pengusaha Lutim yang juga mantan Bendahara Nasdem, Lutim Taufik, Haji Made Ali, serta mantan Ketua Tim Ibas-Rio Wotu, Makmur.
Baca Juga : Keturunan Puang Sondong, IAS Dapat Dukungan Kuat di Toraja
Sejumlah aktivis mahasiswa Lutim juga hadir pada kesempatan itu.