Rabu, 01 Februari 2023 22:39
Jet tempur Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China. (foto: insider.com)
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM - Taiwan mengerahkan jet tempur dan menyiagakan angkatan laut serta mengaktifkan sistem rudal.

 

Langkah ini dilakukan sebagai tanggapan atas operasi 34 pesawat militer dan sembilan kapal perang China di dekatnya.

Tindakan China tersebut merupakan bagian dari strategi Beijing untuk meresahkan dan mengintimidasi kepulauan yang berpemerintahan sendiri itu.

Baca Juga : Gandeng 14 Kampus Terbaik Taiwan, Kini Unismuh Miliki Kerja Sama Internasional dengan 14 Negara

Penyebaran militer China dalam skala besar terjadi saat Beijing meningkatkan persiapan untuk potensi blokade atau serangan langsung terhadap Taiwan, yang telah menimbulkan kekhawatiran besar di antara para pemimpin militer di Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu utama Taiwan.

 

Melansir dari AP pada Rabu, 1 Februari 2023, dalam sebuah memo bulan lalu, Jenderal Angkatan Udara AS Mike Minihan menginstruksikan para perwira untuk bersiap menghadapi konflik AS-Tiongkok atas Taiwan pada tahun 2025.

Sebagai kepala Komando Mobilitas Udara, Minihan memiliki pemahaman yang tajam tentang militer Tiongkok, dan meminta AS untuk menyiapkan persiapan yang lebih ditingkatkan.

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan 20 pesawat China pada hari Selasa, 31 Januari 2023, melintasi garis tengah di Selat Taiwan yang telah lama menjadi zona penyangga tidak resmi antara kedua pihak.

Sebelumnya, China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri yang akan direbut secara paksa, tetapi sebagian besar orang Taiwan justru menentang klaim tersebut.
"Angkatan bersenjata Taiwan memantau situasi untuk menanggapi kegiatan ini," kata Kementerian Pertahanan Taiwan.

China telah mengirim kapal perang, pengebom, jet tempur, dan pesawat pendukung ke wilayah udara dekat Taiwan hampir setiap hari, dengan harapan dapat melemahkan sumber daya pertahanan Taiwan yang terbatas, dan melemahkan dukungan untuk Presiden pro-kemerdekaan Tsai Ing-wen.

Baca Juga : Negara-negara BRICS Serukan Penolakan Standar Ganda Dalam Melindungi HAM

Jet tempur China juga menghadapi pesawat militer dari AS dan negara-negara sekutu di wilayah udara internasional di laut China Selatan dan China Timur, yang digambarkan Beijing sebagai manuver berbahaya dan mengancam.

Sumber: VIVA.co.id