Rabu, 01 Februari 2023 10:27
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL). (Foto: Kementan RI)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL), memastikan ketersediaan beras untuk beberapa bulan ke depan dalam kondisi aman.

 

Mentan SYL menyebut, berdasarkan pencocokan data Badan Pusat Statistik (BPS), standing crop, dan laporan daerah menunjukan stok beras pada Januari, Februari, dan Maret 2023 mencapai tiga juta ton yang berasal dari hasil panen saat ini.

"Alhamdulillah, sesudah mencocokkan semua data ini, kemudian kami faktualisasi dengan laporan 17 provinsi dan tanggapan dari masing-masing kadis (kepala dinas) dan gubernur, ternyata hasilnya oke alhamdulillah. Katakanlah dalam Januari-Maret kurang lebih ada overstock kita 3 juta karena kurang lebih 12 juta ton hasil panen yang ada sekarang ini," ujar Mentan SYL, Selasa (31/1/2023).

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

Lebih dari itu, Mentan SYL mengatakan stok yang ada saat ini masih dalam kategori sementara karena puncak panen raya masih akan terjadi pada April dan Mei 2023 nanti. Artinya, stok yang ada saat ini masih akan bertambah sering dengan panen yang dilakukan di sejumlah sentra.

 

"Ingat sampai dengan Maret itu bukan puncak panen, loh. Puncak panen kita Maret-April-Mei, berarti berjalan kesana masih panjang," tuturnya.

Menurut Mentan SYL, selama ini data yang digunakan adalah data verifikasi dari sejumlah pemantauan yang kemudian disampaikan BPS sebagai lembaga negara dalam mengurus data Indonesia.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

"Tentu saja rujukan utama yang kita pakai adalah data BPS. Tetapi, data satelit yang kami miliki juga mem-back up. Oleh karena itu, hari ini saya coba melakukan sinkronisasi antara data satelit dan data standing crop yang ada, dan ternyata data standing crop kita dengan data yang dari BPS kurang lebih oke," bebernya.

Secara teknis, kata Mentan SYL, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki perangkat digital yang berfungsi memantau data beras nasional. Pendekatan digital ini bahkan memiliki resolusi gambar yang cukup jelas untuk mengetahui seberapa besar perkembangan pertanaman.

"Sekali lagi setelah dilakukan check and recheck data-data yang kita miliki baik secara data administratif laporan daerah, data BPS maupun data standing crop melalui satelit atau digital sistem yang kita miliki, beras kita dalam kondisi aman," jelasnya.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

"Masalah beras ini tidak boleh main-main, jadi tolong hargai juga jerih payah semua petani yang ada. Tentu saja kita harus berterima kasih mereka dengan segala macam keringat yang dimiliki, produksinya harus kita hargai bahwa tentu ada aspek lain ukuran Kementan adalah ketersediaan," lanjutnya.