Selasa, 31 Januari 2023 17:24
Bupati Wajo, Amran Mahmud, saat mengunjungi salah satu titik pengembangan sutra, Selasa (31/1/2023).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, WAJO - Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengkhususkan waktu seharian penuh mengunjungi beberapa titik pengembangan sutra, Selasa (31/1/2023). Amran mengajak masyarakat dan semua pihak ambil bagian mengembalikan kejayaan sutra Wajo.

 

Amran turun lapangan tidak sendirian. Dia ditemani Kepala Disperindagkop UMKM Wajo, Andi Aso Ashari, serta Ketua Silk Solution Center, Kurnia Syam, serta beberapa rombongan lain. Total ada tiga kecamatan yang dikunjungi, yakni Tanasitolo, Majauleng, dan Sabbangparu.

Amran memulai kunjungan dengan melihat pengoperasian mesin pemintal tercanggih di UPT Logam Alsintan dan Tekstil Dinas Perindustrian Sulsel di Desa Pakkana, Kecamatan Tanasitolo.

Baca Juga : Hardiknas 2024 di Wajo, Dimeriahkan Senam Massal, Jalan Sehat, Lomba Seni hingga Pameran

Setelah itu, masih di Desa Pakkana, melihat perkembangan budi daya murbei yang merupakan lokasi yang telah dilakukan penanaman perdana oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, beberapa waktu lalu.

 

Lalu, di Desa Watanrumpia, Kecamatan Majauleng, mengunjungi lokasi budi daya murbei sekaligus pembibitan dengan polybag serta di Desa Tosora melihat hasil panen kokon yang baru saja dipanen di rumah ulat.

Amran pun mengajak masyarakat dan semua pihak dalam pengembangan sutra. "Salah satunya dengan budi daya murbei dan ulat sutra. Kokon dari ulat sutra ini bernilai ekonomis, harga kokon basah Rp60 ribu/kilogram. Sementara, setiap boks telur ulat bisa menghasilkan 35-45 kilogram kokon dengan lama pemeliharaan sekitar 21 hari. Dan dana CSR dari Bank BPD Sulselbar siap membeli dari masyarakat pembudi daya," ujar Amran.

Baca Juga : Penjabat Bupati Wajo Andi Bataralifu Hadiri Musrenbang Tingkat Provinsi Sulsel

Apalagi, lanjut Amran, upaya pengembangan sutra ini mendapatkan dukungan dari Gubernur Sulsel. "Saya minta kepada kepada camat, kepala desa, dan lurah untuk membantu mengidentifikasi warga yang ingin budi daya murbei dan ulat sutra. Silakan komunikasi dengan Dinas Perindagkop untuk teknisnya. Apalagi kita targetkan produksi kokon kita bisa mencapai satu ton pada akhir Februari 2023 mendatang," kata Amran.

Sementara, Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Wajo, Andi Aso Ashari, menjelaskan saat ini sudah ada 12 kelompok budi daya murbei dengan 5 kelompok di antaranya sudah melakukan budi daya ulat sutra.

"Kalau tidak ada halangan, Gubernur Sulsel melalui Dinas Perindustrian Sulsel akan kembali memberikan lagi bantuan bibit murbei sebanyak satu juta pohon di tahun 2023 ini," ungkapnya.

Baca Juga : Pantau Proses Belajar Mengajar, Pj Bupati Bersama Plt Kadisdikbud Wajo Dengar Aspirasi Tenaga Pendidik

Kunjungan ke lokasi pengembangan sutera ini diakhiri dengan peninjauan budi daya murbei dan ulat sutra di Desa Pasaka, Kecamatan Sabbangparu.