Selasa, 10 Januari 2023 10:12
CEO PT Vale, Febriany Eddy (tengah), panen sayur kangkung bersama Koordinator Kelompok Tani Padoe Momoiko, Ameria Sinta (kiri).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, LUWU TIMUR - Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) melalui pengembangan perkebunan organik PT Vale Indonesia mendapat apresiasi positif dari masyarakat Suku Padoe di Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

 

Koordinator Kelompok Tani Padoe Momoiko, Ameria Sinta, menuturkan ada banyak banyak manfaat diperoleh dari pembinaan di sektor pertanian oleh PT Vale. Semua itu dimulai pada akhir 2019, ketika ia bersama masyarakat setempat mendapat pembekalan teknik pertanian ramah lingkungan dari PT Vale.

Ameria menjelaskan, saat ini sekitar 40 orang yang didominasi ibu-ibu rumah tangga sudah berkecimpung dalam Kelompok Tani Padoe Momoiko. Dia bercerita, tekadnya beralih mengkonsumsi dan membudidayakan pertanian organik karena sadar akan kesehatan.

Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

“Dulu kami punya kebiasaan, kalau beli sayuran itu dipilih yang paling bagus, padahal itu proses pertaniannya memakai pestisida yang berbahaya bagi kesehatan kita. Melalui pembinaan dan pengetahuan dari program pemberdayaan masyarakat dari PT Vale inilah kami sadar," jelasnya, Jumat (7/1/2023).

 

Saat ini kelompok tani Padoe Momoiko mengelola 0,5 hektare lahan milik kepala suku mereka. Lahan tersebut merupakan dukungan dari ketua adat Padoe. Dengan sistem pinjam pakai selama lima tahun, mereka membangun demonstration plot (demplot).

“PT Vale juga membantu kami untuk membangun demplot di atas lahan komunitas dengan dukungan Mahola (ketua adat) kami,” kata Ameria yang juga Sekertaris Dewan Adat Padoe Pusat Wosuponda.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

Di lahan tersebut, mereka menanam 15 komoditas, di antaranya kangkung, kacang panjang, buncis, terong, cabai, timun suri, dan tomat.

“Beberapa sudah kami pasarkan, sementara sebagian besar hasil panen untuk konsumsi rumah tangga anggota kami. Jadi kami bisa berhemat, tidak beli lagi sayuran, ini juga sejalan dengan tujuan ketahanan pangan dari program pemerintah” ujar Ameria.

Selama kurang lebih tiga tahun mengelola demplot perkebunan organik, Ameria mengaku mampu meraih omzet hingga jutaan rupiah. “Adakalanya kadang kami masih terkendala pupuk dan pengairan. Namun, saya bersyukur bisa belajar tentang makanan sehat, sayuran sehat. Plusnya lagi, kami bisa belajar berorganisasi,” ungkapnya.

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

Dia berharap, PT Vale dapat meningkatkan kerja sama dengan masyarakat adat Padoe. Sejauh ini, menurut Ameria, PT Vale punya andil besar memajukan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya. “Ke depan kami harap tidak sampai di sektor pertanian. Mungkin di sektor peternakan, seni dan budaya,” katanya.

Sementara, Senior Manager Social Development Program (SDP) PT Vale, Ardian Indra Putra, menyatakan perseroan terus memaksimalkan potensi-potensi pengembangan sumber daya masyarakat di wilayah operasi.

“Kelompok budi daya ketahanan pangan di kelompok Momoiko Padoe ini, termasuk hal yang sama dilakukan bersama kelompok Urako Lestari Karunsie dan Tambee kiranya menjadi inspirasi bahwa secara nyata ada peran kearifan lokal yang mampu mengikat keguyuban masyarakat (modal sosial) sekaligus upaya menjaga lingkungan (ekologi) dan memberi manfaat ekonomi,” tuturnya.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Dia menambahkan, ke depannya kiprah kelompok diharapkan ini terus berkembang dan inspiratif menggugah masyarakat luas untuk terus memiliki resiliensi terhadap kerentanan penghidupan berkelanjutan sebagai bentuk adaptasi zaman. Bersama pemerintah dan para pihak lainnya untuk terus sinergis dan membangun skema kemitraan berjejaring agar saling memberi nilai manfaat serta siap menuju kemandirian pasca tambang, pungkasnya.