Rabu, 04 Januari 2023 17:17
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM -- Buku itu bisa jadi medium untuk promosi, diplomasi, sekaligus sarana untuk bersilaturahmi. Paling tidak, itu yang dilakukan Agus K Saputra, anggota Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA Sulawesi Selatan, saat menemui Prof Sukardi Weda, Selasa (3/1/2023).

 

Bahkan hujan tak menyurutkan niatnya, untuk menyambangi Guru Besar Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) di kediamanya di kawasan Sudiang, Makassar.

Lelaki kelahiran 14 Agustus 1968 itu memang berniat memberikan buku kumpulan puisinya kepada sang Profesor, yang belakangan sangat produktif menulis, setelah tak lagi menjabat sebagai Wakil Rektor III UNM.

Baca Juga : Teken MoU dengan Satupena Sulsel, Lurah Maccini Sombala Komitmen Kembangkan Literasi Lorong

Niat itu disampaikan Agus K Saputra kepada sahabatnya, Rusdin Tompo, Koordinator SATUPENA Provinsi Sulawesi Selatan. Rencana untuk menyerahkan buku Kumpulan Puisi dan Musikalisasi "Mencari Rumah Sembunyi" sempat tertunda.

 

Padahal, keduanya sudah berada di forum yang sama, saat peluncuran dan diskusi buku "Narasi Sederhana Seorang Pembelajar", karya Mohammad Muttaqin Azikin, pada 31 Desember 2022.

Kesempatan bertemu tak terwujud lantaran Agus K Saputra harus lebih dahulu meninggalkan ruangan untuk berekreasi ke Takalar. Sebagai Deputi Bisnis PT Pegadaian (Persero) Area Makassar 1, kantornya itu punya hajatan malam tahun baru di sana.

Baca Juga : Koordinator Satupena Sulsel: Menulis Itu Wujud Sikap Kritis dan Kepedulian

Kesempatan mengantar sendiri buku kumpulan puisi kelimanya itu, baru kesampaian di Selasa siang. Sukardi Weda menyambut kedua tamunya, Agus K Saputra dan Rusdin Tompo, dengan hangat.

Kopi susu dan camilan roti berre (roti beras) serta kacang bawang menemani obrolan seputar buku di ruang tamu hari itu.

Istri Sukardi Weda, Andi Rusbanna Amir, menyuguhkan rambutan segar yang dipetik dari halaman rumah mereka.

Baca Juga : Satupena Sulsel dan Kelurahan Maccini Sombala Kerjasama Kembangkan Literasi Budaya dan Kewargaan

Prosesi penyerahan buku kumpulan puisi dari Agus K Saputra kepada Sukardi Weda diabadikan melalui jepretan foto oleh Rusdin Tompo. Sukardi Weda juga menyerahkan buku bunga rampai tulisannya berjudul "Politik dan Rekayasa Bahasa".

Buku yang disunting oleh Rusdin Tompo ini diterbitkan tahun 2015. Sukardi Weda kini berniat kembali mendokumentasikan kumpulan tulisannya menjadi satu buku.

Boleh dikata, bukulah yang menjadi perekat dan jembatan silaturahmi ketiganya. Awal pertemuan Agus K Saputra dan Rusdin Tompo juga karena keduanya punya minat yang sama: menulis puisi.

Baca Juga : Pengalaman Pertama, Rusdin Tompo Baca Puisi di Resepsi Pernikahan

Buku Kumpulan Puisi "Sepucuk Surat dan Kisah Masa Kecil" yang ditulis Agus K Saputra, menjadi mediumnya. Buku terbitan 2020 ini didiskusikan oleh Komunitas Puisi (KoPi) Makassar, bulan Juni 2021, tak lama setelah Agus K Saputra pindah dari Kendari ke Makassar.

Bulan Oktober 2021, KoPi Makassar kembali menggelar diskusi buku Kumpulan Puisi "Bermain di Pasar Ampenan" karya Agus K Saputra.

Diskusi dalam kegiatan Sastra Sabtu Sore itu diadakan di The Gade Coffee and Gold, yang merupakan unit usaha PT Pegadaian. Buku karya Agus K Saputra yang juga didiskusikan adalah "Mencari Rumah Sembunyi", pada November 2022.

Baca Juga : Harun Al Rasyid, Buku, dan Makassar Kota Layak Anak

Buku-buku kumpulan puisinya telah membawa Agus K Saputra kepada sejumlah orang, komunitas, lembaga dan tokoh. Dia dengan riang hati dan ringan langkah akan datang membawa buku karyanya, untuk diserahkan, untuk dibaca dan diaprrsiasi.

Begitulah cara sederhana yang dilakukan sebagai bagian dari gerakan literasi. Cukup dengan hanya silaturahmi, lewat buku-buku kumpulan puisinya. Dia pun senang karena menemukan orang-orang yang satu frekuensi dengannya. (*)

BERITA TERKAIT