RAKYATKU.COM -- Dua anak bersiap di atas panggung dengan latar tulisan Peluncuran dan Diskusi Buku "Narasi Sederhana Sang Pembelajar", karya Mohammad Muttaqin Azikin.
Tampak tak ada perasaan kikuk di wajah kedua anak yang baru duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar itu.
Padahal di hadapan mereka duduk sejumlah tokoh. Sebutlah Prof Ahmad M Sewang, Guru Besar UIN Alauddin Makassar, Dr Adi Suryadi Culla, akademisi Unhas dan Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan, Prof Sukardi Weda, mantan Wakil Rektor 3 UNM, dan Dr Firdaus Muhammad, Dekan Fakultas Dakwah (FDK) UIN Alauddin, Makassar.
Baca Juga : Teken MoU dengan Satupena Sulsel, Lurah Maccini Sombala Komitmen Kembangkan Literasi Lorong
Setelah memberi salam, dengan tanpa ragu, kedua anak itu memperkenalkan dirinya secara bergantian.
"Nama saya, Muhammad Dzafran Putra Irman," kata anak lelaki usia 8 tahun itu.
"Nama saya, Andi Aisyah Ramadhani," gadis kecil berusia 9 tahun di sampingnya menimpali.
Baca Juga : Koordinator Satupena Sulsel: Menulis Itu Wujud Sikap Kritis dan Kepedulian
"Kami murid SD Negeri Borong, akan membacakan puisi berjudul, Makassar Kotaku, karya Rusdin Tompo," kompak suara keduanya lantang memenuhi aula Gedung Perpustakaan Multimedia, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan.
Rusdin Tompo, pencipta puisi itu, merupakan Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai penyelenggara acara.
Rusdin Tompo memang punya semangat menghadirkan anak-anak dalam setiap kegiatan sastra atau literasi.
Baca Juga : Satupena Sulsel dan Kelurahan Maccini Sombala Kerjasama Kembangkan Literasi Budaya dan Kewargaan
Menurutnya, itu merupakan salah satu strategi membangun ekosistem literasi. Ini sesui tujuan kehadiran Satupena, yang kini dipimpin Denny JA, sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat.
Karena itu, penulis dan penggiat Sekolah Ramah Anak (SRA) itu sengaja mengundang Dzafran dan Icha, melalui ibu mereka, untuk mengisi acara peluncuran dan diskusi buku di DPK Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu, 31 Desember 2022.
Andi Ike, ibu dari Icha, dan Suryani, ibu dari Dzafran, bahkan menemani anak-anaknya hadir dalam kegiatan di pengujung tahun 2022 itu.
Baca Juga : Pengalaman Pertama, Rusdin Tompo Baca Puisi di Resepsi Pernikahan
Tepuk tangan membahana usai keduanya membacakan puisinya. Lancar mereka membaca puisi itu. Tak terganggu dengan aktivitas beberapa orang yang mengabadikan momen tersebut lewat smartphone.
"Merinding saya dengar anak-anak tadi membaca puisi," ungkap Arwan Daeng Awing, jurnalis yang sesekali membaca puisi-puisi ciptaannya.
Apresiasi itu tidak berlebihan. Mengingat, Dzafran dan Icha membaca puisi di pangggung yang sama dengan dua pembaca puisi lainnya.
Baca Juga : Harun Al Rasyid, Buku, dan Makassar Kota Layak Anak
Setelah kedua anak itu, tampil pula membaca puisi Syahril Rani Patakaki, dengan dua puisi berbahasa Makassar. Pertama: "Inakke Pasombalak", yang kedua: "Pakabajiki Empo Pammuntulinnu".
Juga Rosita Desriani, yang kerap jadi juri lomba baca puisi. Hari itu, Rosita Desriani membaca puisi ciptaannya, Gerbang Malik (Kepada Saudaraku Marsinah).
Dzafran dan Icha lagi senang-senangnya membaca puisi. Dukungan dari orang tua mereka juga tak kalah semangatnya. Ke mana pun anak-anaknya tampil, orang tua keduanya akan menemani.
Dzafran punya beberapa catatan prestasi, antara lain Juara 1 Lomba baca puisi Festanoria dalam rangka HUT Kota Makassar, 2022, pernah mengisi acara baca puisi di acara malam ramah tamah STIKI, dan Juara 1 Lomba Baca Puisi di SDN Borong dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-77.
Sementara Icha yang hobi bernyanyi juga pernah keluar sebagai Juara 2 Lomba Baca Puisi Festanoria dalam rangka HUT Kota Makassar, tahun 2022.
Acara pembacaan puisi ini memberikan nuansa berbeda dalam diskusi yang menghadirkan Prof Sukardi Weda, Dr Firdaus Muhammad dan Mohammad Muttaqin Azikin, sebagai pembicara. Moderatornya adalah Rahman Rumaday, Founder K-Apel (Komunitas Anak Pelangi).
Sejumlah peserta dengan latar belakang berbeda, hadir dalam acara ini. Ada jurnalis, Asnawin Aminuddin, penyair M Amir Jaya dan Maysir Yulanwar.
Ada pula Deputy Bisnis PT Pegadaian (Persero) Makassar 1, Agus K Saputra, akademisi dan penulis Dr Fadli Andi Natsif dan Andi Ruhban. Juga aktivis dan penulis, Abdul Rasyid Idris, cerpenis, Adil Akbar Ilyas Ibrahim Husain, serta Ketua Bunda Pustaka SDN Borong, Bunda Eki. (*)