Kamis, 01 Desember 2022 13:03
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah merupakan produsen beras nasional tertinggi. Produksi beras pada 2022 ini mengalami surplus.

 

Atas hal itu pemerintah pusat diminta untuk tidak mengadakan importase beras dan siap memasok beras ke gudang Bulog guna memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dadang Hidayat, menyampaikan angka sementara BPS 2022, produksi padi Jawa Barat September-Desember 2022 mencapai 2,7 juta ton gabah kering giling (GKG) dan produksi ini setara dengan 1,56 juta ton beras.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

"Bila jumlah penduduk Jawa Barat saat ini berdasarkan data BPS tahun 2020 sebanyak 49,93 juta orang dengan tingkat konsumsi beras berdasarkan data Dusenas DKPP Jawa Barat tahun 2021, maka kebutuhan beras rakyat Jawa Barat sebanyak 1,38 juta ton sehingga Jawa Barat masih surplus beras sebesar 178.883 ton beras," kata Dadang merespons isu rencana impor beras saat ini, Kamis (1/12/2022).

 

Dadang menyebutkan, stok beras sampai tersebar di hampir semua kabupaten/kota di Jawa Barat serta berupa stok sebanyak kurang lebih 10 persen dari surplus, yaitu berupa stok beras di penggilingan dan di gudang pedagang sebanyak dengan total 15. 968,19 ton. Harga rata- rata gabah kering panen Rp4.886 sehingga jika beras impor masuk langsung membuat harga gabah dan beras anjlok.

"Di samping stok di penggilingan dan gudang pedagang, tentunya beras Jawa Barat juga tersebar dan tersimpan berupa stok di rumah tangga," ucap Dadang.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistyo, juga menyampaikan stok beras Jawa Timur dalam kondisi aman, bahkan masih surplus. Diketahui, produksi padi Jawa Timur pada periode Januari-Oktober 2022 diperkirakan mencapai 9,2 juta ton atau setara dengan 5,9 juta ton beras. Sementara, kebutuhan untuk konsumsi masyarakat Jawa Timur pada periode Januari–Oktober 2022 sebesar 2,8 juta ton.

"Sesuai data, stok beras menunjukkan bahwa Jawa Timur masih surplus," sebut Hadi.

Pada November 2022, Jawa Timur juga panen beras dengan luas panen mencapai 105 ribu hektare, setara beras 389.000 ton. Dari hasil faktual, di beberapa penggilingan padi kecil dan pedagang-pedagang Jawa Timur terdata ada 57 ribu ton beras dan masih banyak GKK maupun beras di penggilingan padi besar yang tersedia.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

"Jadi, bisa dipastikan bahwa beras di Jawa Timur tersedia dan stok aman. Kami sangat berharap agar tidak impor, tapi stok dalam negeri diserap dengan optimal oleh Bulog sesuai harga yang berlaku di lapangan sehingga membantu dan menyejahterakan petani," tutur Hadi.