Rabu, 30 November 2022 14:05
Kunjungan rombongan Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Sampe L. Purba, di area operasional PT Vale di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, SOROWAKO - Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Sampe L. Purba, menyebut PT Vale Indonesia Tbk. (PT Vale) patut menjadi contoh dalam menjalankan praktik kaidah pertambangan yang baik untuk seluruh perusahaan tambang di Indonesia.

 

Hal itu disampaikan Sampe saat melakukan kunjungan kerja pada area operasional PT Vale di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, 21-23 November 2022.

"Kami melihat PT Vale telah berkomitmen menjalankan kaidah pertambangan yang baik dan hal ini dapat dilihat dari pengelolaan sumber daya alam, air, dan hutan yang tetap terjaga selama 54 tahun sejak PT Vale hadir di Bumi Batara Guru. Saya berharap perusahaan lain dapat mencontoh metode pertambangan yang baik ini," kata Sampe di sela kunjungannya ke PLTA Balambano.

Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

Alumnus Doktoral Universitas Pertahanan Konsentrasi Pertahanan Energi ini mengungkapkan, perusahaan yang memanfaatkan sumber daya alam harus mempertimbangkan asas manfaat untuk lingkungan, masyarakat, dan keberlanjutannya. "PT Vale melakukan hal-hal tersebut dengan baik," ujarnya.

 

Dia mengaku senang berkesempatan melihat kemajuan pengelolaan tambang PT Vale di Blok Sorowako. Pertama, Sampe mengunjungi fasilitas pengolahan air limpasan tambang di Lamella Gravity Settler (LGS). Fasilitas dengan teknologi terbarukan sehingga kualitas air danau tetap terjaga. Setelah itu rombongan mengunjungi fasilitas persemaian atau nursery.

Mantan Staf Ahli SKK Migas ini juga berkesempatan menanam pohon polonangka. "Pohon ini kita tahu salah satu yang langka dan tahan akan rayap. Saya berharap PT Vale bisa terus berkembang dan semakin maju ke depannya," kata Sampe. Selain menanam pohon, Sampe juga melihat proses persemaian tanaman endemik lokal, yakni dengen.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

Pada hari kedua, Sampe dan rombongan menikmati pemandangan Danau Matano di atas raft bersama manajemen, di antaranya COO PT Vale, Abu Ashar, Director Environment & Permit Management PT Vale, Muh. Adli Lubis, dan Senior Manager Stakeholder Relations, Yusri Yunus.

Kemudian, rombongan meninjau area tambang dan reklamasi di Nayoko. Di sana mereka menyaksikan aktivitas penambangan bahan baku nikel sekaligus melihat lahan reklamasi bekas galian tambang.

Rombongan juga tidak ketinggalan mengabadikan momen dengan dump truck listrik yang sudah beroperasi di PTVI sejak Agustus 2022 dan merupakan satu-satunya dump truck listrik yang beroperasi pada area pertambangan di Indonesia.

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

Selanjutnya, rombongan mengunjungi PLTA Balambano, salah satu dari tiga fasilitas PLTA PT Vale. "Setahu saya PT Vale adalah salah satu perusahaan yang paling banyak menggunakan energi listrik dari sumber PLTA pada sektor pertambangan. Selain untuk operasional, PT Vale juga menghibahkan sekitar 10,7 MW kepada PLN untuk didistribusikan kepada masyarakat di Luwu Timur," tutur Sampe.

Sampe juga berkesempatan mengunjungi Galeri UMKM Kareso untuk menikmati produk UMKM binaan PT Vale dan Panti Sehat HIPHO. Di sana Sampe beserta rombongan ditemani Direktur External Relations PT Vale, Endra Kusuma.

COO PT Vale, Abu Ashar, menjelaskan sejak puluhan tahun PT Vale berkomitmen melakukan penambangan yang ramah lingkungan. “Tentunya ini menjadi penunjang tujuan jangka panjang kami, yaitu menuju karbon netral di tahun 2050," ujarnya.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Director Environment & Permit Management PT Vale, Muh. Adli Lubis, menambahkan PT Vale merupakan salah satu perusahaan dengan intensitas karbon terendah menurut penilaian dari lembaga independen.

"PT Vale sedang melakukan studi untuk dapat memanfaatkan LNG (gas alam) sebagai sumber energi pada proses pengolahan nikel sehingga PT Vale dapat beroperasi dengan memanfaatkan sumber energi bersih atau energi baru terbarukan (EBT) demi mencapai target pengurangan emisi karbon sebesar 33 persen di 2030 dan target net zero emission di 2050," bebernya.