Kamis, 24 November 2022 14:02
Suasana Tempat Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Alif di Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Rabu (23/11/2022). TPQ ini adalah salah satu binaan program TPQ Pelosok Yayasan Hadji Kalla (YHK).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, TORAJA UTARA - Yayasan Hadji Kalla (YHK) melalui Bidang Islamic Care tengah menjalankan program Tempat Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Pelosok di Kabupaten Toraja Utara.

 

Targetnya ialah bagaimana agar masyarakat yang berada di daerah tertinggal dapat memperoleh pengetahuan terhadap Al-Qur'an dengan lebih baik dan bisa membacanya sesuai dengan makhraj yang benar.

Salah satu kelompok belajar yang dibina adalah TPQ Alif di Kecamatan Rantepao. TPQ ini memiliki lebih dari 30 murid yang berasal dari beberapa kelurahan.

Baca Juga : Perkuat Komitmen Capai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Yayasan Hadji Kalla Jadi Tuan Rumah Peluncurkan PFI Chapter Makassar

Lokasi binaan ini menjadi sangat unik karena menjadi tempat belajar Al-Qur'an dengan kondisi kelompok minoritas muslim yang hanya ada 8 persen populasi.

 

Program ini kembali bekerja sama dengan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Sulawesi Selatan (Sulsel). Koordinator pengajar perwakilan IZI wilayah Rantepao, Sri Salti Jayus, menjelaskan program ini berjalan sesuai dengan perencanaan dan disambut baik warga dan pemerintah setempat. Walaupun berdiri di tengah kondisi minoritas, anak-anak binaannya tetap semangat untuk belajar.

"Kami telah menjalankan proses belajar Al-Qur'an ini dengan mengikuti arahan dari Yayasan Hadji Kalla. Walau kita di sini minoritas, namun ada banyak anak dari komunitas muslim setempat yang datang dan menjadi murid. Kita belajar tiga kali dalam sepekan. Anak-anak tetap semangat belajar dan itulah juga yang membuat kami para pengajar juga ikut semangat," kata Salti dalam keterangannya, Kamis (24/1/2022).

Baca Juga : Tindak Lanjut MoU, KALLA dan Pemkot Makassar Bahas Konsep Desain Revitalisasi Taman Hasanuddin

Saat dikunjungi oleh Tim YHK, Rabu (23/11/22), peserta TPQ terlihat antusias dalam belajar. Di antara para peserta, ada beberapa yang sudah bisa membaca dan ada juga yang baru mengenali huruf hijaiah.

Metode belajar yang diberikan adalah metode membaca iqra. Selain program belajar, YHK juga memberikan Al-Qur'an, meja belajar, dan baju seragam untuk anak-anak binaan ini. Bantuan ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi anak-anak.

Salti menjelaskan, selama program berjalan, sudah banyak anak-anak yang sudah bisa membaca dengan lancar. Bahkan, telah bisa menuliskan huruf hijaiah yang tentu menjadi parameter berjalan baiknya program tahsin anak tersebut.

Baca Juga : Yayasan Hadji Kalla Berikan Bantuan Perangkat Sound System Untuk Masjid Kubah 99 Asmaul Husna Makassar, Turut Dihadiri Jusuf Kalla

"Kami berharap program ini bisa terus berlanjut dan bisa menjangkau lebih banyak wilayah lain di Toraja Utara dan Tana Toraja agar bisa lebih banyak anak yang belajar Al-Qur'an dengan baik dan benar," ujarnya.

Sementara, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Toraja Utara, Pretty Lamban Gasong, juga menyambut baik program dari YHK ini. Ia berharap ada makin banyak TPQ yang bisa dibina tahun depan. Tak hanya itu, diharapkan ada pula program pembinaan untuk para guru dan pembina agar bisa meningkatkan kompetensinya.

"Kami senang tahun ini bisa menjadi wilayah yang dipilih oleh Yayasan Hadji Kalla untuk program TPQ Pelosok. Semoga di tahun depan ada lebih banyak TPQ yang dibina. Di sini kami ada 27 TPQ resmi yang terdaftar. Semoga tahun depan semua bisa dibina," tuturnya.

Baca Juga : Yayasan Hadji Kalla Dapatkan Penghargaan Brand Terpopuler Kategori Lembaga Filantropi di Tahun 2024

Selain di Toraja Utara, tim YHK juga mendatangi kelompok belajar tahsin dewasa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Ada banyak cerita dan tantangan yang dihadapi oleh para pengajar di tempatnya masing-masing, mulai dari peserta yang di awal tidak terlalu banyak hingga dalam beberapa bulan bisa menghimpun banyak warga untuk belajar mengaji.

Officer Program Islamic Care YHK, Syafei Karsali, berharap dengan adanya program TPQ di pelosok-pelosok Sulawesi ini, maka akan makin banyak anak yang senang belajar Al-Qur'an. Tentunya yang paling penting adalah mendapat pendidikan akhlak yang akan menjadi bekal di masa depan.

"Tahun ini, Yayasan Hadji Kalla menjalankan program TPQ Pelosok yang membina kelompok belajar TPQ di 13 kabupaten di 4 provinsi Sulawesi. Totalnya ada 70 TPQ dan lebih dari 1.000 anak penerima manfaat," sebut Syafei.