Kamis, 10 November 2022 18:51
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM -- Akademisi Universitas Gajah Mada (UGM), Jangkung Handoyo Mulyo menyatakan produksi padi atau ketersediaan beras secara nasional tercukupi dengan mengacu data regional dan nasional.

 

Hal itu disampaikan saat rapat Koordinasi Penyediaan Beras Nasional bersama Dirjen Tanaman Pangan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Bulog Jawa Tengah dan DIY, serta satgas pangan Kabupaten Kulon Progo bertempat di Kantor UPT Penyuluhan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, kemarin Rabu (9/11/2022).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi padi pada 2022 diperkirakan mencapai 55,67 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebesar 1,25 juta ton GKG atau 2,31 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang berkisar 54,42 juta ton GKG. Adapun produksi padi di 2020 sebesar 54,65 juta ton GKG.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

"Terkait stok yang ada di Bulog, itu digunakan sebagai alat kebijakan untuk mengendalikan harga secara wajar bagi petani dan konsumen. Sehingga, kemampuan serapan beras pemerintah oleh Bulog ini tergantung kepada harga yang ditawarkan oleh bulog," demikian dikatakan Jangkung.

 

Dalam rapat koordinasi tersebut disepakati bulog DIY dan Jawa Tengan akan membeli beras dari Perpadi sejumlah 150 ribu Ton pada bulan Nopember dan Desember 2022. Dari jumlah tersebut Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kulon Progo siap berkontribusi sejumlah 8.500 ton.

"Diharapkan harga selain berpihak kepada konsumen untuk memberikan harga yang murah juga harus dengan harga yang layak bagi produsen. Sehingga produsen dalam ini petani tidak merugi dan masyarakat sebagai konsumen juga tidak terbebani, inilah fungsi pemerintah dalam hal ini bulog berperan," tegas Jangkung.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Sementara itu, Ketua Gapoktan Panca Manunggal, Kulon Progo, Margiyono mengatakan pihaknya memiliki stok 120 ton gabah kering giling (GKG) atau sekitar 40 ton beras. Stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun nanti, sedangkan di Kulonprogo ada sekitar 20 gapoktan yang aktif menyerap beras petani.

"Saya meyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dengan seluruh jajaran atas pembinaan dan bantuannya sehingga Gapoktan Panca Manunggal bisa Maju dan berkembang seperti saat ini. Bantuan yang diterima dari pemerintah mulai dari on farm sampai pengolahan hasil. Kami mengusulkan saat panen raya bulog juga bisa meyerap gabah petani dengan harga yang layak," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman menegaskan stok beras di Kalimantan Selatan saat ini hingga akhir tahun 2022 melimpah karena adanya panen padi. Pelaksanaan panen padi dipantau langsung penyuluh, Bulog dan pihak perbankan sebagai pemberi modal kepada petani.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

"Kalau ada yang mengatakan bahwa produksi padi kita menipis, itu tidak benar. Karena saat ini hingga akhir tahun 2022 petani panen padi dan pada kondisi seperti ini di tahun sebelumnya tidak ada panen padi pada bulan November-Desember, sehingga ini membuktikan stok beras kita tahun ini banyak," tegas Syamsir.