RAKYATKU.COM, JAKARTA - Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian (Kementan) RI melaksanakan upacara dalam rangka memperingati 145 tahun Karantina Pertanian.
"Momentum yang bersejarah ini adalah hari bahagia bagi kita semua. Di samping itu mengenang perjalanan panjang Karantina Pertanian Indonesia juga sebagai wahana untuk merenung, introspeksi, mengembangkan Karantina Pertanian untuk lebih meningkatkan darma bakti, mengawal pertanian Indonesia yang berkelanjutan dan harus semakin maju, mandiri, dan modern," kata Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), saat memimpin upacara di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Mentan SYL menambahkan, momentum ini juga untuk menjaga hati, idealisme, seluruh gerak, dan langkah konsepsi serta program Barantan. Terkait pangan, dirinya mengingatkan kepada seluruh jajaran agar mewaspadai ancaman krisis pangan dunia 2023 mendatang.
Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone
Barantan, kata Mentan SYL, merupakan salah satu institusi negeri yang berada di garda terdepan mengembangkan tugas sebagai benteng perlindungan sumber daya alam hayati dan pertanian negara.
“Menurut lembaga-lembaga internasional dan hasil pertemuan para Menteri Pertanian dan Menteri Keuangan G-20 di Washington DC Amerika Serikat belum lama ini, tahun 2023 mendatang adalah dark significant terhadap krisis pangan dunia. Sekitar 340 juta orang di dunia terancam dengan kelaparan. Kita bangsa besar, langkah kita harus semakin menyatu, perkuat idealisme untuk mengawal bangsa. Pertanian menjadi bantalan ekonomi tertinggi dalam menghadapi Covid-19. Melalui BPS (Badan Pusat Statistik), dunia pun mengakui bahwa Indonesia terbaik dalam pengendalian pangan dan ketahanan pangan,” bebernya.
Di hadapan seluruh eselon I Kementan dan perwakilan segenap jajaran Barantan dari seluruh Indonesia, Mentan SYL menyampaikan apresiasi dan terima kasih. Juga kepada pemerintah daerah, kerja sama TNI dan Polri, serta semua pihak yang turut membantu, terutama para petani, atas kerja sama dan kerja keras sehingga pertanian Indonesia terus tumbuh.
Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel
Selama tiga tahun terakhir ini tidak ada impor beras dan capaian tersebut mendapatkan penghargaan dari International Rice Researches Institute (IRRI), dengan memberikan penghargaan sistem keamanan pangan Indonesia dalam swasembada beras sejak 2019 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ekspor pertanian juga meningkat serta tingkat kesejahteraan petani nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar usaha pertanian (NTUP) terus mengalami peningkatan.
Menghadapi penyakit mulut dan kuku (PMK) beberapa waktu lalu, Mentan SYL juga mengapresiasi kinerja Barantan, jajaran peternakan dan kesehatan hewan, pemerintah daerah serta pemangku kebijakan lainnya yang dengan sigap mampu mengantisipasi penyebarannya sehingga saat ini terus melandai.
Sementara itu, Kepala Barantan, Bambang, mengatakan Barantan terus bergerak memperkuat wilayah perbatasan, menguatkan laboratorium dan pengujian media pembawa, pelayanan mudah cermat cepat akurat melalui digitalisasi IT, dan meningkatkan sinergi kolaborasi dengan kementerian, lembaga, dan mitra.
Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran
"Tidak hanya tupoksi Barantan, namun juga bekerja keras mewujudkan program Kementan, Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (GraTiEks), mendukung target pencapaian swasembada komoditas pangan strategis, serta turut mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis pangan,” ucapnya.
Peringatan ulang tahun Karantina Pertanian dirangkaikan dengan aksi tanam pohon di rumah ibadah, bakti sosial, donor darah, lomba olahraga, serta penyerahan berbagai penghargaan.